Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Administrasi

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Wisata Religi ke Masjid Cut Meutia yang Autentik

8 April 2023   23:08 Diperbarui: 8 April 2023   23:12 1601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata Religi ke Masjid Cut Meutia yang Autentik
Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat (dokumentasi pribadi)

    Matahari bersinar cerah mengiringi langkah kakiku menuju rumah Allah SWT, hari Sabtu (8/4). Aku tiba di depan Masjid Cut Meutia, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat. Perjalananku cukup jauh dari domisili memang diniatkan untuk wisata religi ke masjid ini. Apalagi setelah aku melihat cuitan twitter KemenParEkraf RI yang beri informasi bahwa sedang ada Event Ramadhan Jazz Festival yang berlangsung di masjid ini selama dua hari.

Sore ini, aku tak sendirian. Seorang teman yang hobi safari ramadan juga ikut serta wisata religi ke masjid yang awalnya merupakan kantor NV. De Bouwploeg (sebuah perusahaan yang mengawasi dan membangun kawasan Nieuw-Gondangdia)

Nuansa Ramadan di Masjid Cut Meutia makin terasa kebersamaannya. Aku juga merasa lebih fokus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Beberapa program Ramadan lain juga sering diadakan Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) seperti Buka Puasa Bersama, Khatamul Quran (1 hari 1 juz), I'tikaf 10 malam terakhir, dan masih banyak agenda syiar Islam lain. Bangunan masjid yang menjadi salah satu peninggalan sejarah dari zaman penjajahan kolonial Belanda ini pun selalu ramai dikunjungi wisatawan.

     Wisata religi yang aku lakukan di masjid yang masuk dalam cagar budaya ini sebagai bentuk healing versiku. Meski sedang menjalankan puasa, aku akan berusaha menjaga mental sehat dan fisik tetap fit. Hal tersebut akan mempengaruhi keadaan psikologis diriku agar selalu tetap tenang.


Setelah tiba, aku melihat bangunan masjid masih utuh perpaduan unsur Belanda dan Indonesia sepertinya tak ada renovasi bangunan disini. Gaya arsitekturnya kontemporer. Ini terlihat jelas dari eksterior dan interior Masjid Cut Meutia. Lokasinya pun terbilang strategis dijangkau transportasi publik dan diapit beberapa bangunan ruko serta restoran. Tak perlu bingung untuk mencari takjil atau jajanan karena sekitar masjid banyak juga pedagang yang berjualan.

Simbol-simbol Islam seperti seni kaligrafi tampak menghiasi mimbar atau mihrab masjid. Dinding pada bagian depan atau tempat imam tersebut juga dipasang untaian kalimat-kalimat tauhid. Uniknya posisi mimbar dan sajadah imam salat tampak menyesuaikan kemiringan kiblat. Beberapa lampu dengan sentuhan modern dan kipas angin model zaman old tergantung di atas masjid. Konon di atap masjid juga ditinggali banyak walet, namun tenang saja karena kebersihan masjid selalu terjaga dengan baik.

Parkiran masjid cukup luas dengan pohon rimbun di halaman yang membuat suasana makin asri. Masjid Cut Meutia bisa jadi ciri khas wisata religi masjid nusantara di tengah kesibukan kota Jakarta. Di spot lain, Masjid Cut Meutia juga menjadi tempat mempererat tali silaturahmi yang nyaman dan membuat adem jiwa.

Event Ramadan Jazz Festival yang diselenggarakan di halaman masjid terlihat sebagai upaya memupuk rasa solidaritas dan keadilan sosial melalui acara musik. Tak hanya sekadar konser, pengunjung yang membeli tiket juga diajak berdonasi untuk kebutuhan konsumsi para penyandang gangguan jiwa (ODGJ). Muda mudi ramai berkerumun menghadiri event ini setelah salat tarawih berjamaah.

Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan beserta jajaran hadir dalam event yang disponsori KemenParEkraf Republik Indonesia (dokumentasi pribadi)
Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan beserta jajaran hadir dalam event yang disponsori KemenParEkraf Republik Indonesia (dokumentasi pribadi)

Aku percaya bahwa bulan Ramadan ini menjadi momentum yang penuh berkah. Bisa mendatangkan kebaikan asalkan kita juga mengunjungi tempat-tempat yang baik untuk meraih ukhrowi dan duniawi. Keberkahan ukhrowi yang kita jalankan yaitu dengan shiyam (puasa) Ramadan dan salat malam (salat tarawih). Semoga aku juga bisa menjemput malam lailatul qadar di masjid Cut Meutia ini sebentar lagi.

Di akhir tulisan, aku hanya ingin mengungkapkan buat Kompasianer yang mau wisata religi atau mengisi waktu Ramadan sambil fokus ibadah jamaah, bisa langsung berkunjung dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan di Masjid Cut Meutia secara intens. Penulis berharap kita senantiasa melangkahkan kaki ke tempat-tempat baik untuk mengejar pahala yang berlipat ganda. Petiklah hikmah dari setiap tempat yang kau datangi agar imanmu makin bergetar. Selamat berwisata religi dan bergembira ria!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun