Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Terpapar Silaunya Bekerja di Perusahaan Rintisan

24 Februari 2018   17:24 Diperbarui: 28 Februari 2018   11:05 1972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini, keluhan dari perekrut dari beberapa perusahaan besar yang sudah mapan mengatakan bahwa sulit sekali mendapatkan talenta-talenta dari anak muda yang hebat. Ternyata nama besar perusahaan bukan lagi jadi daya tarik bagi anak muda untuk masuk ke perusahaan besar.   Mereka tak lagi berkeinginan  untuk berkerja di perusahaan mapan. Sebaliknya mereka lebih memilih bekerja di perusahaan rintisan. Apakah mereka itu sebenarnya silau dengan kemilaunya usaha rintisan?

Buktinya CEO salah seorang dari usaha rintisan mengatakan bahwa mereka kewalahan menerima banyaknya lamaran pekerjaan dari anak mudah setiap akhir pekan. Fakta yang lainnya dari orangtua anak muda dan generasi milineal itu yang mengatakan bahwa mereka terkaget-kaget ketika anaknya ingin keluar dari perusahaan besar dan ingin memilih bekerja sendiri untuk mendirikan usaha rintisan atau yang belum punya modal bekerja di perusahaan rintisan.

Apa sebenarnya daya tarik anak muda itu bekerja di perusahaan rintisan?

Jika anak muda bisa tertarik kepada perusahaan rintisan, pastinya ada yang membuat mereka punya alasan untuk ketertarikan itu. Survei belum ada, tapi majalah Forbes telah membuat survei yang menyatakan bahwa ada 10 alasan anak muda tertarik terjun dalam dunia rintisan.   

Usaha rintisan membuat dampak besar atas kontribusi anak muda dan dirasakan juga oleh masyarakat misalnya seperti rintisan Gojek, di mana banyak tenaga kerja yang dapat direkrut dengan adanya usaha rintisan. Umur dari usaha rintisan ini relatif muda, sehingga mereka dapat menjiwai apa yang ada dipikiran atau jiwa anak muda. 

Orang muda mudah belajar sesuatu baru dan menambah wawasan. Usia muda dari generasi mileneal gampang bekerjasama dengan teman-temannya yang mudah sekali mencerna teknologi. Hasil pekerjaan akan terlihat lebih cepat. Struktur organisisai tidak berhierarki sehingga tidak ada generation gap dari struktur jabatan berbeda jauh sehingga mereka dapat menikmati kesetaraan. Tempat kerja yang sangat "relax" bagaikan di rumah sendiri, tidak kaku seperti sebuah kantor konvesional.

Apa risiko bekerja di usaha rintisan?

Seolah-olah jika anak muda itu masuk dalam usaha rintisan ternama, maka semuanya akan aman saja tidak ada risikonya. Padahal sebuah perusahaan rintisan itu sangat berisiko dalam arti apakah usaha atau bidang usaha rintisan itu bisa terus "everlasting" atau hanya sekejab saja karena tidak adanya investor yang berminat untuk menanamkan dananya, sehingga usaha rintisan itu tidak dapat berkembang tanpa adanya investor. Resepnya tentu harus memastikan bahwa  usaha rintisan itu memang punya bidang usaha yang cukup bermanfaat untuk masyarakat dalam jangka waktu panjang.

Lamanya pekerjaan tidak sesuai dengan gaji. Tidak ada seorang pun karyawan baru yang bekerja di start up dengan gaji yang besar kecuali mereka yang di-hire karena memiliki potensi yang sangat besar sekali untuk suatu projek. Bekerja dengan waktu yang lama untuk suatu project tanpa imbalan gaji memadai adalah tantangan terbesar.

Perusahaan rintisan berubah sangat cepat, apabila investor menarik diri untuk dana yang pernah diinvestasikan, atau apabila ada saingan berat yang bisa lebih menandingi dari rintisan yang sama, maka kemungkinan penutupan perusahaan rintisan sangat besar.

Usaha rintisan jarang yang sukses, dari catatan dari Wall Street dari 4 rintisan hanya satu saja yang berhasil. Kesiapan mental untuk kegagalan atau tutupnya perusahaan rintisan. Tidak setiap nama besar dari usaha rintisan menjamin keberlangsungan dari usaha rintisan. Oleh karena itu anak-anak muda itu harus siap untuk mengambil risiko dan tidak hanya lihat peluangnya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun