Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

"Gol Kemenangan" yang Menggema di Stadion Merpati, Kota Depok

15 Juni 2018   18:16 Diperbarui: 16 Juni 2018   12:02 2949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamaah meramaikan Stadion Merpati Kota Depok untuk menunaikan Shalat Ied, Jumat, 15 Juni 2018 (foto: widikurniawan)

Kumandang takbir bergema dari berbagai penjuru. Jumat (15/6/2018), sekira pukul 06.00 WIB, warga sekitar Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, sudah mulai berbondong-bondong menuju tempat pelaksanaan shalat Ied. Seperti tahun-tahun sebelumnya, baik Idulfitri maupun Idul Adha, lapangan di Stadion Merpati Depok memang menjadi tujuan warga sekitar untuk melaksanakan shalat Ied.

Inilah kali kesekian saya melaksanakan shalat Ied di Stadion Merpati Depok. Mungkin untuk keempat kalinya, termasuk Idul Adha. Ya, karena tahun ini saya tidak mudik ke Temanggung.

Sebagian area Stadion Merpati tengah direnovasi (foto: widikurniawan)
Sebagian area Stadion Merpati tengah direnovasi (foto: widikurniawan)
Ada nuansa berbeda dengan stadion yang biasa dipakai sebagai kandang klub sepak bola Persikad Kota Depok ini. Sebagian tribun dan tampilan depan stadion tengah direnovasi sehingga jalan masuk ke lapangan tampak agak kurang rapi karena terdapat seng penutup dan beberapa sisa material.

Namun, hal itu tidak menyurutkan umat Muslim di sekitar stadion untuk datang bersama keluarga masing-masing. Kakek, nenek, ayah, ibu, anak dan cucu, berbondong-bondong menuju stadion. Pemandangan paling mengharukan adalah tatkala orang tua lanjut usia yang biasanya keluar rumah pun jarang, demi menunaikan shalat Ied, mereka pun berangkat menuju stadion. Meskipun harus menggunakan tongkat dan dibantu jalannya, atau bahkan harus duduk di kursi roda, tidak menyurutkan niat mulia menunaikan shalat Ied di hari nan fitri.

Tentu saja, di hari kemenangan ini, mereka datang ke Stadion Merpati untuk "mencetak gol kemenangan" dan merayakannya dengan khusyuk.

Menuju stadion (foto: widikurniawan)
Menuju stadion (foto: widikurniawan)
Mereka mengenakan pakaian terbaiknya, membawa serta sajadah serta mukena. Peralatan paling penting untuk shalat Ied di lapangan seperti ini adalah membawa alas selain sajadah. Biasanya warga membawa lembaran plastik dan koran bekas sebagai alas di bawah sajadah. Masalah kebersihan setelah shalat Ied memang berisiko, sampah kertas koran bisa menumpuk. Usai shalat Ied biasanya ada pemulung yang siap memungut seluruh lembaran kertas koran yang tersisa di lapangan.

Suasana di dalam Stadion Merpati Depok (foto: widikurniawan)
Suasana di dalam Stadion Merpati Depok (foto: widikurniawan)
Cuaca yang cukup bersahabat karena matahari sepertinya tidak tega menampilkan teriknya, membuat shalat Ied terasa nyaman. Becek tidak, kering pun tidak, maka permukaan lapangan dengan hamparan rumput menghijau juga membuat shalat Ied tidak terkendala. Bayangkan jika hujan lebat sempat mengguyur semalam sebelumnya, tentu lapangan akan becek dan berlumpur. Ya, maklum ini bukan Stadion Anfield ataupun Wembley.

Menanti dimulainya shalat Ied (foto: widikurniawan)
Menanti dimulainya shalat Ied (foto: widikurniawan)
Materi khotbah pun semakin membuat adem suasana. Sang pengkhotbah menekankan agar umat muslim Indonesia selalu mengedepankan rasa damai dan menghindari perbuatan yang menjurus fitnah. Sungguh nasehat yang memang perlu untuk diresapi.
Anak-anak petugas pengumpul infak di tengah Shalat Ied (foto: widikurniawan)
Anak-anak petugas pengumpul infak di tengah Shalat Ied (foto: widikurniawan)
Shalat Ied usai sekitar pukul 07.30 WIB, jamaah kembali berbondong menuju rumah masing-masing. Namun, sebelumnya warga sekitar memiliki tradisi berkumpul di area lapang dekat lingkungan RT masing-masing untuk saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Cukup efektif dan efisien karena semua warga bisa bertemu dan bersalam-salaman usai shalat Ied tanpa harus mendatangi rumah satu per satu. Tentu saja dikecualikan untuk warga yang sudah sepuh dan dianggap tetua, karena pasti di rumahnya tetap ramai dikunjungi orang untuk bersilaturahmi. Inilah indahnya Idulfitri, saling berjabat tangan dan mengucap maaf.
Usia dan kondisi kesehatan tak menyurutkan jamaah untuk datang (foto: widikurniawan)
Usia dan kondisi kesehatan tak menyurutkan jamaah untuk datang (foto: widikurniawan)
Demikian pula saya, seraya menutup tulisan ini izinkan saya mengucap maaf kepada pembaca, Kompasianers serta para admin Kompasiana yang hebat-hebat. Selamat Idulfitri bagi yang merayakan, selamat berkumpul dengan keluarga tercinta.

Suasana usai Shalat Ied (foto: widikurniawan)
Suasana usai Shalat Ied (foto: widikurniawan)
Anak-anak kecil pun riang gembira di hari nan fitri (foto: widikurniawan)
Anak-anak kecil pun riang gembira di hari nan fitri (foto: widikurniawan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun