Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022
Takjil Berupa Gorengan, Sebuah Penyesalan yang Dirindukan
Belum lagi jika para penjual dan pembeli dengan cueknya memilih dan mencomot gorengan menggunakan tangan langsung, tanpa bantuan sendok, garpu atau alat penjepit makanan.
"Duh, mau makan gorengan yang gizinya diragukan saja kenapa harus repot amat yak?"
Eit, tapi coba bayangkan jika ada saja orang yang tadinya sempat ngupil atau apalah, kemudian memilih-milih gorengan dengan tangannya itu, eh... tak tahunya setelah dipegang gorengannya tak jadi diambil. Hal demikian sering kok terjadi. Makanya jangan jajan di kafe melulu, di mall melulu, sekali-kali rasakan euforia jajanan jalanan.
Menjadikan gorengan sebagai takjil memang tidak ada salahnya jika dipandang dari sisi HAM alias hak asasi manusia. Bebas kok, silakan. Namun, rekomendasi dari saya setelah berpanjang lebar dalam paragraf-paragraf sebagaimana di atas, alangkah lebih baik jika takjil berupa gorengan yang kita sajikan sebagai hidangan buka puasa adalah hasil karya sendiri di rumah. Lebih memuaskan, lebih aman, lebih menggiurkan, dan tentunya lebih irit.