Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Lontong Tahu Telur Khas Blora Memiliki Rasa Berbeda

21 Januari 2018   18:13 Diperbarui: 22 Januari 2018   08:38 3448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu porsi lontong tahu telur khas Blora, dengan kacang goreng utuh dan bumbu kacang yang khas. (Dokpri).

Hari Minggu. Saya dan keluarga mengunjungi kerabat di Cepu. Kota yang berada di Jawa Tengah. Perjalanannya cukup lumayan jauh dari kota Semarang. Kota Cepu sendiri terkenal dengan minyaknya, merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Blora Jawa Tengah.

Sesampai di kota Blora sudah masuk jam 09.00. Dari rumah belum sarapan. Lapar nih. Lalu kami mencari makanan untuk mengganjal perut yang lapar. Apa sih makanan khas kota Blora? Ada beberapa makanan khas Blora yang bisa dipilih. Diantaranya adalah sate ayam khas Blora dan lontong tahu khas Blora.

Di sekitar Alun-alun kota Blora ada tempat kuliner yang sudah buka. Hanya berjarak beberapa meter dari Alun-alun. Kami berhenti. Ada banyak berjajar warung. Sate ayam, sate sapi, sate kambing, soto klutekan dan lontong tahu telur. Pilihan jatuh pada Lontong Tahu Telur Mbak Marpuah. Ternyata kami pengunjung pertama.

Warung ini terletak di sekitar Alun-alun kota Blora. Buka jam 09.00 hingga 16.00 WIB. (Dokpri).
Warung ini terletak di sekitar Alun-alun kota Blora. Buka jam 09.00 hingga 16.00 WIB. (Dokpri).
Lontong Tahu ini merupakan makanan khas kota Blora yang menjadi sasaran utama para pecinta kuliner yang datang ke Blora. Makanan ini memiliki rasa yang khas, berbeda dengan lontong tahu di daerah lain.

Lontong tahu adalah makanan yang berbahan dasar tahu. Tahu dicampur dengan telur lalu diberi garam sedikit. Diaduk sebentar kemudian digoreng. 

Setelah matang, tahu telur tadi disajikan dalam sebuah piring yang telah diberi beberapa irisan lontong. Kemudian diberi toping bumbu kacang, kecambah mentah, bawang goreng dan irisan daun seledri. Nah, inilah yang membedakan dengan lontong tahu kota lainnya. Bumbu kacang lontong tahu khas Blora hanya memakai satu kecap asli produksi kota Blora yang terkenal enaknya.

Bumbu kacangnya memakai kecap asli produksi kota Blora yang terkenal enak. Inilah yang membedakan dengan tahu telur kota lainnya. (Dokpri).
Bumbu kacangnya memakai kecap asli produksi kota Blora yang terkenal enak. Inilah yang membedakan dengan tahu telur kota lainnya. (Dokpri).
Cara membuatnya satu persatu. Artinya satu porsi satu ulegan. Satu piring langsung dibuatkan campuran tahu telur yang baru digoreng. Juga bumbu kacang yang diuleg pada saat ada pesanan dari pembeli. Kita bisa request tingkat kepedasannya. Bisa tidak pedas, sedang atau pedas sekali. Tetapi jangan khawatir lama. Karena penjualnya sigap dalam membuat adonan tahu dan menguleg bumbu, sehingga tidak perlu menunggu lama.

Dengan cowek yang terbuat dari tanah liat dan ulegan dari kayu. Ibu Marpuah dengan sigap melayani pembeli. Bumbunya antara lain cabai rawit, jeruk nipis, bawang putih, kacang tanah yang sudah digoreng lalu diberi campuran bumbu rahasia. 

Bumbu rahasia ini berupa bumbu cair yang berwarna coklat tua. Saat saya tanya pada penjualnya, apakah bumbu itu gula merah? Ia menjawab bukan. Ternyata cairan bumbu tersebut adalah kecap. O, jadi inilah yang membuat enak dan makanan ini menjadi buruan penggemar kuliner saat berkunjung ke kota Blora.

Penjual menguleg bumbu langsung saat ada pesanan. Jadi makanan segar dan enak. (Dokpri).
Penjual menguleg bumbu langsung saat ada pesanan. Jadi makanan segar dan enak. (Dokpri).
Sambil menguleg bumbu, saya mengajak ngobrol beliau. Ia bercerita bahwa ia merupakan generasi ketiga. Artinya, usaha warungnya sudah lama ada dan turun temurun. Buka jam berapa, bu? Tanya saya. Buka jam sembilan pagi. Tutup sekitar jam emppat sore. Yang penting ikhtiar dan istiqomah. Rejeki ada yang mengatur, katanya. Di sela ia menguleg, ada pembeli lain yang mengantre.

Taraaaa... pesanan lontong tahu telah siap. Sepiring lontong tahu telur telah ada di hadapan saya. Hem, sepertinya enak nih. Yang jelas segar, karena makanan ini dibuat langsung saat dipesan kemudian disajikan. Manis gurih segar. Benar saja. Bumbu rahasia tadi kuncinya. Kecap manis asli Blora. Ketika melihat satu porsi terasa banyak. Pasti tidak habis, pikir saya. Eh, setelah saya menikmatinya satu suap demi suap Ternyata ludes juga. Hehehe... ini pasti efek lapar dan karena makanan ini memang lezat, deh!

Karena enak, saya memesan kembali dua porsi dibungkus untuk oleh-oleh. Ada yang unik. Pembungkusnya dari daun jati. Bukan daun pisang atau kertas pembungkus makanan. Wah... inilah ciri khasnya jika di kota Blora.

Untuk pesanan yang dibungkus, memakai daun jati. Unik, ya. Hanya ada di kota Blora. (Dokpri).
Untuk pesanan yang dibungkus, memakai daun jati. Unik, ya. Hanya ada di kota Blora. (Dokpri).
Nah, saatnya berhitung. Satu porsi lontong tahu telur hanya dibandrol duabelas ribu rupiah. Murmer dan kenyang. Enak dan segar. Jika berkunjung ke Blora, silakan mencicip makanan ini. Recommended deh...

See you.. saya masih harus melanjutkan lagi ke kota Cepu.

Semarang, 21 Januari 2018.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun