Tri Wibowo
Tri Wibowo Penulis

Contac IG: wibowotri_ email: the_three_3wb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mudik, Tradisi yang Identik dengan Indonesia

24 Mei 2019   07:41 Diperbarui: 24 Mei 2019   08:13 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik, Tradisi yang Identik dengan Indonesia
mudik-5ce73b8d3ba7f71dae6d6eb2.jpg

Mudik di Indonesia sudah dianggap tradisi yang memang terjadi di setiap tahunnya. Biasanya lonjakan pemudik di Indonesia terjadi pada Hari Raya Idul Fitri mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dan juga negara Islam terbesar didunia. Dalam artikel ini penulis mencoba menganalisa kendala yang sering kali dihadapi oleh para pemudik yang menggunakan kendaraan bermobil di Indonesia.

Ada dua faktor menjadikan mudik sebagai tradisi ,yaitu lapangan pekerjaan dan pendidikan. Dua hal tersebut yang mengakibatkan adanya perpindahan penduduk yang cukup tinggi di Indonesia, hal ini diluar dari program pemerataan penduduk seperti transmigrasi yang digagas era Presiden Soeharto dimasa orde baru. 

Sulitnya mendapatkan pekerjaan di kampung halaman mengakibatkan masyarakat mencoba peruntungan untuk mengadu nasib dikota lain. Biasanya, angka pekerja yang tinggi terdapat di pulau Jawa yang bekerja di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan Papua. 

Hal ini wajar, mengingat kepadatan penduduk di pulau jawa tak terbendung lagi. Berbalik dengan faktor pendidikan, masyarakat di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua menjadikan pulau Jawa sebagai tujuan untuk meningkatkan kemampuan diri, kita tau bahwa terdapat Universitas-universitas kelas dunia di Pulau jawa, UI, UGM, UMM, ITB, dan lainnya.

Jadi, faktor pendidikan dan lapangan pekerjaan menurut penulis menjadi faktor terbesar yang mengakibatkan mudik pada hari raya tak bisa terelakan. Terus masalah lain adalah pilihan kendaraan saat mudik, apakah kita menggunakan kendaraan umum, atau menggunakan kendaraan pribadi. 

Hal ini sebenarnya pilihan pribadi saja, karena terkadang ada yang enjoy mudik dengan transportasi publik, dan ada yang juga yang lebih memilih menggunakan transportasi pribadi dengan alasan murah dan fleksibel. 

Penulis sendiri pernah melakukan mudik dengan kendaraan mobil pribadi, karena merasa lebih murah dan sangat berguna apabila nantinya akan digunakan untuk bersilahturahmi ke sanak family dikampung halaman.

Sebagai tips untuk kita yang akan mudik dengan menggunakan kendaraan mobil, ada beberapa hal yang harus kita persiapkan, hal ini untuk mencegah adanya kendala saat mudik. Salah satunya adalah pastikan kondisi mesin aman, seperti penggantian oli, air radiator, bahkan hal-hal lain seperti apakan klakson, lampu pengereman dan lampu sein bekerja dengan baik. 

Cek kaki-kaki mobil, seperti ban, dan apakah ada kendala balancing dan lainnya, pastikan kondisi ban sangat baik, karena jika kondisi ban buruk dan harus menempuh jarak yang jauh apalagi melewati jalan tol, bisa dipastikan kondisi ban akan meledak, hal tersebut karena adanya panas yang tinggi akibat gesekan yang berlebih, tidak ada salahnya juga untuk mempersiapkan ban cadangan untuk jaga-jaga.

Selanjutnya adalah pemilihan bahan bakar, biasanya penulis memilih bahan bakar yang hemat, pilihan jatuh pada Shell V-Power karena memang sudah terbukti saat menggunakan bahan bakan ini performa mesih lebih baik dan yang pasti lebih mengedepankan efisiensi. Menurut referensi yang penulis ketahui, Shell V-Power juga dapat membersihkan mesin karena didukung dengan teknologi Dynaflex yang juga dapat membantu memaksimalkan energi bahan bakar.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah kondisi pengendara saat mudik, pastikan dalam keadaan sehat dan fit, apabila mengantuk lekaslah beristirahat, rata-rata kecelakaan yang terjadi dijalan raya adalah akibat kehilangan fokus yang disebabkan pengemudi mengantuk. Enjoy dengan mudik anda semoga mudik tahun ini berkesan dan menambah nilai ibadah dalam bingkai silahturahmi. [TW]

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun