Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Freelancer

Perangkai Kata, Penikmat Citarasa Kuliner dan Pejalan Semesta. Pecinta Budaya melalui bincang hangat, senyum sapa ramah dan jabat erat antar sesama

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Turban atau Pashmina, OOTD Ngabuburit dan Bukber Di Mall Atau Masjid Ala Saya

24 Mei 2019   23:30 Diperbarui: 24 Mei 2019   23:45 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turban atau Pashmina, OOTD Ngabuburit dan Bukber  Di Mall Atau Masjid  Ala Saya
dok.pri

Selama bulan ramadan berapa kali ikutan Bukber alias buka bersama?. Biasanya sih undangan Bukber lebih dari sekali. Bisa dua , tiga bahkan lebih. Apakagi bagi yang sering berbuka bersama di Masjid. Minggu pertama puasa , selamadua hari berturut-turut saya mengikuti kegaiatn di kawasan pusat perbelanjaan modern, sebut saja mall. Namanya juga Mall, hilir mudik orang sekedar window shopping sembari ngabuburit hingga memang berbuka di food court. 

dok.pri turban ala saya
dok.pri turban ala saya
Saya pun mencoba tampil beda. Sama seperti sudut mall yang dihias dengan pernak pernik ramadan. Saya tak mau ketinggalan. Meski dalam keseharian saya tidak berhijab, namun tidak ada salahnya mencoba gaya berbusana yang menyesuaikan dengan atmosfer ramadan. Pilihan saya jatuh pada Turban. Tau donk turban? Yups, Turban adalah model penutup kepala atau hijab berupa kalin yang dililitkan hingga membentuk semacam ikat atau topi. Awalnya saya coba-coba, eh kok asyikya. Simpel namun modis. Cara membuatnya praktis, cukup lilikan kain, saya menggunakan pasmina tipis. Ikuti kata hati untuk membentuk aksen turban menjadi lebih bervariasi. Untuk padu padan busanyanya saya kenakan dres putih dengan blazer batik sehingga terkesan Chick.

Masih dengan gaya berturban, di hari kedua saya mencoba menggunakan kerudung segi empat yang saya lipat menjadi dua membentuk kerudung segitiga. Kebutulan di tepian kerudung tersebut ada corak tersendiri. Jadilah Turban yang saya kenakan memiliki kombinasi warna antara ungu polos dengan motif ungu kecoklatan. Entah kenapa turban membuat saya lebih percaya diri. Sementara untuk busana yangsaya kenakan dress jeans panjang dengan tambahan asesories berupa pasmina yangs aya lilitkan di leher dengan warna senada.

dok.pri Turban kombinasi ala saya
dok.pri Turban kombinasi ala saya
Ssstttt..banyak yang bilang saya "manglingi". Selama ngabuburit di Mall dengan OOTD berturban, saya merasa banyak orang memperhatikan turban saya. Entah terlihat cocok, bagus, atau eksentrik. Yang pasti konon turban menjadi trend fashion perempuan kekinian yang ingin menutup rambut dengan kesan glamour. Tersedia juga lho turban instan di pasaran. Ada yang mau coba tampil ngabuburit dan bukber dengan berturban?

turban-dan-pasmina-5ce802f095760e0bb40fc212.jpg
turban-dan-pasmina-5ce802f095760e0bb40fc212.jpg
Lain ngabuburit dan bukber di mall lain pula ketika kita menunggu maghrib dan bebuka di masjid. Pasmina menjadi pilihan saya untuk tampil sederhana namun tetap sesuai dengan suasana puasa.  Kebetulan saya sedari dulu koleksi pashmina. Bagi saya jenis kain ini multi fungsi.

35401688-1152483151558815-3469246119513423872-n-5ce802bf3ba7f746356af5c2.jpg
35401688-1152483151558815-3469246119513423872-n-5ce802bf3ba7f746356af5c2.jpg
36780774-1176065329200597-6384333521019731968-n-5ce802d9733c43566921943b.jpg
36780774-1176065329200597-6384333521019731968-n-5ce802d9733c43566921943b.jpg
42120269-1254534691353660-286165897041674240-n-5ce8038095760e0bb40fc216.jpg
42120269-1254534691353660-286165897041674240-n-5ce8038095760e0bb40fc216.jpg

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun