Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Guru

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ketika Imam Lupa, Kami Salat Id Dua Kali

17 Juni 2018   14:10 Diperbarui: 17 Juni 2018   16:33 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Imam Lupa, Kami Salat Id Dua Kali
ilustrasi. dok. Sumbar.antara.com

Maka apa yang terjadi kala itu, bisa menjadi pembicaraan orang. Paling kurang, ketika pulang ke rumah, menceritakan pada keluarga. Begitu pula ketika saling berkunjung saat hari raya, hal itu akan menjadi pembicaraan. Ada yang positif dan ada pula negatif. Semua bisa pula terjadi.

Dalam perspektif positif, apa yang terjadi kala itu adalah sebuah pelajaran, sebuah peringatan bahwa setiap orang bisa salah atau khilaf. Oleh sebab itu, kejadian itu memberikan banyak hikmah kepada semua jamaah yang hadir. Ada beberapa hikmah yang kita petik. Pertama, seperti disebutkan di atas, kesalahan itu sendiri adalah pelajaran bahwa yang namanya manusia tidak lepas dari kesalahan atau khilaf. Kedua ketika imam salah, seharusnya ada yang memberikan isyarat akan kesalahan tersebut.

Ketiga, seharusnya orang-orang atau makmum yang berdiri di belakang imam adalah orang-orang yang faham dan bisa menggantikan posisi imam, ketika imam mengalami sesuatu yang membatalkan salat. Ke empat, ketika orang membicarakan dan mendiskusikan kasus itu, ia akan belajar dari kasus itu, lalu mencari tahu apa yang benar dilakukan kala imam salah atau silap. Siapa yang harus melakukan dan bagaimana.

Kelima, dengan kasus itu para jamaah bisa menambah ilmu pengetahuan agamanya lagi. Ke enam, ini adalah pengalaman, dimana pengalaman adalah guru yang mengajarkan kita agar tidak mengulangi lagi kesalahan yang sudah pernah kita lakukan. Tentu akan sangat banyak hikmah yang kita petik dari hal-hal seperti ini. Tinggal pada kemauan kita dan kemampuan kit menganalisis dan mengambil hikmah.

Selayaknya kita semua mengambil ikhtibar dari kesalahan atau kesilapan imam dalam memimpin salat. Selayaknya pula tidak menyalahkan, walau harus menegakkan kembali salat ied hingga berulang menjadi dua kali. Soal sah atau tidaknya salat kita, itu adalah hak Allah. Yang penting kita tegakkan salat sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul. Kalau ada salah, yang kecil kita hilangkan dan yang besar kita kecilkan. Apalagi Islam sendiri adalah agama yang damai.

Selamat Idul Fitri, 1 Syawal 1439 H. Mohon maaf lahir dan batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun