Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Guru

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Orang yang Berpuasa Itu Sangat Beruntung

20 Mei 2018   22:49 Diperbarui: 21 Mei 2018   04:44 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang yang Berpuasa Itu Sangat Beruntung
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sementara orang miskin kelaparan, tanpa bisa menikmati santapan malam yang serba enak dan mewah. Maka, ketika kita berpuasa  selama sebulan dengan penuh khusuk dan sungguh-sungguh, rasa lapar dan haus serta larangan berhubungan badan /intim dengan istri/suami di siang hari di bulan Ramadan tersebut, memberi arti yang sangat besar terhadap kita. Oleh sebab itu, bila dilakukan puasa dengan benar dan penuh rasa taqwa kepada Allah, kita akan benar-benar bisa menikmati apa yang diajanjikan Allah pada setiap penggalan waktu puasa selama sebulan tersebut.

Bagi kita sebagai muslim yang taat dan bertaqwa kepada Allah, umat yang memiliki visi akhirat, memang harus selalu mau meraih dan memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh rahmat Allah, dengan berpuasa dan melakukan ibadah yang optimal di bulan Ramadan. Bukankah selama ini kita sudah diajarkan bahwa  pada penggalan 10 hari pertama puasa, Allah menjadikan sepuluh malam pertama itu sebagai hari yang penuh rahmat? Selayaknya kita berpuasa karena Allah dan beribadah karena Allah, bukan hanya berpuasa sehari atau dua hari, karena malu atau takut pada manusia.

Bukan hanya melakukan ritual ibadah satu malam atau dua malam, atau hingga malam ke sepuluh, tetapi alangkah beruntungnya bila kita mampu beribadah secara optimal di bulan puasa hingga pada tahap memohon ampun dan mendapat ampunan dosa dari Allah. Tentu jangan hanya cukup mendapatkan ampunan, sebelum kita mendapat jaminan dijauhkan dari siksaan api neraka. Untuk itu, kita harus menyelesaikan dan menyempurnakan ibadah - ibadah puasa kita hingga akhir Ramadan. Kita semua tahu, bahwa pada penggalan sepuluh hari akhir Ramadan, merupakan masa bagi kita memohon kepada Allah untuk dijauhkan dari siksaan api neraka yang sangat menakutkan itu.

Jadi, sungguh, orang-orang yang sukses dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan adalah orang - orang sangat beruntung. Disamping dekat dengan sang Pencipta, bisa hidup sehat.  Dikatakan sangat beruntung, karena selain memperoleh banyak manfaat, tetapi juga mendapatkan peluang memperoleh rahmat Allah, memperoleh kesempatan berdoa dan meminta ampun kepada Allah, bahkan bisa memohon kepada Allah agar dijauhkan dari siksaan api neraka di akhirat kelak. 

Yang paling penting pula adalah tujuan untuk menjadi insan yang bertaqwa kepada Allah sudah diupayakan lewat berbagai macam ibadah di bulan Ramadan tersebut.  Tidak dapat dopungkiri bahwa  bulan Ramadan itu bulan yang sangat istimewa dan bulan yang menjadi momen untuk meningkatkan kulitas diri, kualitas amal dan ibadah, kualitas keimanan dan kualitas ketaqwaan kepada Allah Swt. Oleh sebab itu, merugilah orang-orang yang tidak berpuasa dan tidak beribadah di bulan puasa secara optimal.

 Meninggalkan puasa, berarti meninggalkan dan mengabaikan perintah Allah. Puasa adalah rukun Islam yang ke tiga. Orang Islam adalah orang yang melaksanakan semua rukun Islam dengan baik dan benar, kecuali naik haji yang hanya diwajibkan kepada orang-orang yang mampu. Selayaknya, bagi yang masih belum sadar dan masih belum peduli dengan perintah Allah untuk berpuasa dan beribadah di malam-malam dan sepenjang masa puasa, segera melakukan ibadah puasa Ramadan, karena tidak ada hari raya, hari kemenangan bagi orang-orang yang tidak berpuasa. Ingin meraih untung dunia dan akhirat? Ya, jalankanlah ibadah puasa Ramadan dengan sempurna.

Oleh Tabrani Yunis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun