Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB Universitas Andalas www.unand.ac.id www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eid Mubarak 90: Dinamika Pariwisata Global Pasca Idul Fitri; Perspektif Ilmu Ekonomi

27 April 2024   07:44 Diperbarui: 27 April 2024   07:48 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Idul Fitri, sebuah perayaan yang meriah bagi umat Muslim di seluruh dunia, tidak hanya membawa suka cita spiritual tetapi juga memiliki dampak signifikan pada industri pariwisata global. Setiap tahun, jutaan orang bepergian untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan teman-teman mereka, menciptakan lonjakan kunjungan wisata yang signifikan di destinasi wisata utama di seluruh dunia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dinamika pariwisata global pasca-Idul Fitri telah mengalami perubahan yang signifikan, terutama dalam konteks pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Dampak Pandemi terhadap Pariwisata Pasca Idul Fitri

Pandemi COVID-19 telah mengubah lanskap pariwisata global secara drastis. Tidak hanya Idul Fitri, tetapi seluruh industri pariwisata telah terpukul dengan keras akibat pembatasan perjalanan, penutupan perbatasan, dan ketakutan akan penyebaran virus. Menurut data dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), industri pariwisata global mengalami penurunan pendapatan hingga 80% pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya, dengan kerugian sebesar $1,3 triliun.

Idul Fitri, yang biasanya menjadi momen penting bagi industri pariwisata di banyak negara dengan komunitas Muslim yang besar, terpaksa mengalami penurunan kunjungan yang signifikan. Tradisi perayaan yang biasanya memicu lonjakan kunjungan wisatawan domestik dan internasional menjadi redup akibat pembatasan perjalanan dan kekhawatiran akan kesehatan.

Pandemi COVID-19 telah mengguncang industri pariwisata global secara luas, termasuk pada periode pasca-Idul Fitri. Tradisionalnya, Idul Fitri merupakan momen di mana jutaan umat Muslim di seluruh dunia melakukan perjalanan untuk merayakan bersama keluarga dan kerabat mereka. Namun, dengan adanya pembatasan perjalanan dan penutupan perbatasan yang diberlakukan sebagai tanggapan terhadap pandemi, dinamika pariwisata global pasca-Idul Fitri mengalami perubahan yang signifikan.

Salah satu dampak terbesar dari pandemi terhadap pariwisata pasca-Idul Fitri adalah penurunan drastis dalam jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan. Tradisi tahunan untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman menjadi terhambat oleh pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh banyak negara. Selain itu, ketakutan akan penyebaran virus juga menyebabkan banyak orang memilih untuk tetap tinggal di rumah daripada melakukan perjalanan jauh.

Data dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menunjukkan bahwa industri pariwisata global mengalami penurunan pendapatan hingga 80% pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan dampak yang sangat besar dari pandemi terhadap sektor pariwisata secara keseluruhan, termasuk pada periode pasca-Idul Fitri.

Selain penurunan jumlah wisatawan, industri pariwisata juga mengalami berbagai tantangan lainnya pasca-Idul Fitri akibat pandemi. Penurunan pendapatan secara drastis mengakibatkan banyak perusahaan pariwisata, termasuk agen perjalanan, hotel, dan restoran, terpaksa mengurangi skala operasi mereka atau bahkan tutup secara permanen. Hal ini berdampak langsung pada lapangan kerja di sektor pariwisata, dengan jutaan orang kehilangan pekerjaan atau mengalami pemotongan gaji.

Selain dampak ekonomi, pandemi juga menyebabkan perubahan dalam perilaku dan preferensi wisatawan. Ketika orang-orang menjadi lebih sadar akan risiko perjalanan dan pentingnya menjaga kesehatan dan keamanan, mereka cenderung memilih destinasi wisata yang lebih dekat dengan rumah atau tujuan yang lebih terpencil yang memungkinkan untuk menghindari kerumunan dan kontak fisik yang berlebihan.

Dalam konteks Idul Fitri, tradisi perayaan yang biasanya melibatkan acara bersama keluarga dan kerabat juga mengalami penyesuaian. Banyak perayaan Idul Fitri yang biasanya diadakan di tempat umum atau dengan jumlah tamu yang besar harus dibatasi atau bahkan dibatalkan untuk mencegah penyebaran virus.

Secara keseluruhan, pandemi COVID-19 telah menyebabkan dampak yang signifikan pada industri pariwisata global pasca-Idul Fitri. Meskipun beberapa negara telah mulai melonggarkan pembatasan perjalanan dan memulai langkah-langkah pemulihan ekonomi, proses pemulihan untuk sektor pariwisata diperkirakan akan memakan waktu yang lama dan membutuhkan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun