Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Al- Aqsho Menara Kudus, Simbol Keberagaman Peninggalan Sunan Kudus

20 Mei 2018   21:50 Diperbarui: 21 Mei 2018   00:27 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
masjid Al Aqsho Menara Kudus foto dokpri

Sudah pernahkah anda berkunjung ke Masjid Menara Kudus, yang menjadi satu dengan kompleks Makam Sunan Kudus. Kalau belum segeralah sambil nyekar ke makam Sunan Kudus, salah satu dari Walisanga penyebar agama Islam di tanah Jawa. Di Kudus sendiri terdapat dua wali yaitu Sunan Kudus dan Sunan Muria.

Masjid Al Aqsho Menara ini terletak di desa Kauman, Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Didirikan oleh Ja'far Shodiq atau lebih dikenal dengan Sunan Kudus. Pada tahun 1549 Masehi atau 956 Hijriah. Yang sampai sekarang masih kokoh berdiri dan dalam perawatan yang baik.

menara Kudus foto dokpri
menara Kudus foto dokpri
Anda pasti takjub dengan bangunan mirip-mirip candi bertebaran di area masjid ini. Mulai kita masuk melalui pintu padukoro atau biasa disebut dengan tajug yang menyerupai pintu masuk bangunan candi dengan ukir-ukir khas Kudus. Sampai dengan bangunan Menara yang mempunyai tinggi 18 meter, dengan ukuran dasar persegi 10x 10 meter. Dihiasi dengan piring keramik bergambar yang berjumlah 32 buah. Dua puluh buah berwarna biru berlukiskan masjid, manusia, unta dan kurma. Sedangkan 12 buah lainnya berwarna putih berlukiskan kembang.

gapura padukoro Menara Kudus/dokumentasi pribadi
gapura padukoro Menara Kudus/dokumentasi pribadi
Arsitektur bangunan menara yang mirip dengan selasar candi umat hindu, berasal dari tumpukan bata merah yang besar dan lebar dengan teknik pemasangan kosod, yaitu pemasangannya hanya dengan digosok-gosokkan tanpa perekat lainnya.

Susunan bata pada Menara Kudus foto dokpri
Susunan bata pada Menara Kudus foto dokpri
Bangunan puncaknya terdiri dari dua tumpuk atap tajuk dan ditopang dengan empat soko guru. Di puncaknya terdapat bedug yang biasanya ditabuh pada hari besar Islam, seperti sebagai penanda awal bulan Ramandhan. Sehingga masyarakat Kudus sampai sekarang masih menyemarakkan tradisi tersebut sebagai Dhandangan yang baru saja berakhir kemarin.

Bentuk bangunan yang menyerupai candi tersebut konon, merupakan strategi Sunan Kudus untuk berdakwah menyebarkan agama Islam di lingkungan yang masih kolot beragama Hindu. Agar Islam bisa diterima dengan baik, Sunan Kudus mengadopsi beberapa kebudayaan dan kebiasaan masyarakat sekitar. Seperti  Sunan Kudus melarang penyembelihan sapi bagi masyarakat Kudus, yang masih berlaku hingga saat ini, dan menggantikannya dengan penyembelihan hewan kerbau. Sehingga masyarakat Kudus sampai sekarang sudah terbiasa mengkonsumsi daging kerbau, kalau pun ada yang menjual daging sapi biasanya didatangkan dari luar kota Kudus.

Sebagai symbol keberagaman di depan Masjid menara Kudus juga terdapat bangunan Klenteng Hok Ling Bio, tempat beribadah agama Budha.

klenteng Hok Liong Bio dekat Menara Kudus/dokumentasi pribadi
klenteng Hok Liong Bio dekat Menara Kudus/dokumentasi pribadi
Masjid menara Kudus dihiasi dengan ornament yang kental dengan nuansa budaya Budha, Hindu, Jawa dan Tiongkok. Di dalam masjid terdapat kolam dan padasan atau pancuran untuk wudhu yang berjumlah 8 dan di atas pancuran terdapat arca Budha. Jumlah delapan pancuran mengadopsi dari keyakinan Budha "Delapan Jalan Kebenaran" atau Asta Sanghika Marga.

Di bagian belakang masjid terdapat area pemakaman, mulai dari Sunan Kudus sampai makam tokoh-tokoh agama Islam di kudus. Yang sangat ramai dikunjungi penjiarah sepanjang waktu, kecuali bulan Ramandhan. Namun begitu pada bulan Ramandhan di Masjid Al Aqsho sendiri banyak kegiatan keagamaan yang berlangsung, sebagai panutan masjid-masjid lain di area Kudus.

Berkunjung ke Kudus yuuk, nikmati wisata religinya.

Kudus, 20 Mei 2018

Salam hangat,

Dinda Pertiwi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun