Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Antusiasme Tinggi Xiaomi Rentan Permainan Pasar

20 Januari 2018   08:19 Diperbarui: 21 Januari 2018   06:30 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.hardwarezone.com

Nama vendor Xiaomi dalam ranah smartphone memang terus berkibar dan kian terdengar di tanah air seiring beraneka macam produknya dijual di Indonesia. Setelah seri Redmi 4, Redmi Note 4x, MiA1, dan Redmi 5a sukses di tahun 2017, Xiaomi kembali akan memperkenalkan produk terbarunya di awal tahun 2018 yaitu Redmi Note 5a Prime.

Masih dalam varian yang hampir serupa dengan Redmi 5a, Redmi Note 5a Prime merupakan smartphone entry class level dengan spesifikasi lebih baik. Smartphone ini berbekal layar HD 5,5 inch (1.280 x 720 pixel), Processor Snapdragon 435 octa-core, RAM 3GB, ROM 32GB, kapasitas baterai 3.080 mAh, kamera belakang 13MP dan kamera depan 16MP berikut LED-selfie, serta fitur finger print. Rencananya Redmi Note 5A Prime akan pertama kali dijual melaluu flash sale eksklusif pada salah satu toko online pada 22 Januari mendatang. Smartphone ini juga direncanakan akan tersedia di gerai Authorized Mi Store dengan harga Rp 1.999.000,-.

Mengacu pada kabar diatas tentu hadirnya produk baru Xiaomi akan mengundang antusiasme para pengguna smartphone di tanah air. Sebagaimana janji CEO Xiaomi Lei Jun yang ingin menghadirkan beragam produk smartphone Xiaomi di Indonesia, maka Redmi Note 5a Prime sekiranya menjadi petanda awal kabar baik tersebut.

Namun dibalik mulainya expansi Xiaomi di Indonesia, nampak ada pekerjaan rumah yang Xiaomi perlu benahi terlebih dahulu khususnya prihal distribusi barang. Sebagaimana kita ketahui walau Xiaomi merupakan merk global akan tetapi secara garansi produk Xiaomi menerapkan proses klaim garansi berdasarkan siapa pihak yang menjadi distributor atau bertanggungjawab kepada produk tersebut. Sebagai gambaran, jika anda membeli produk Xiaomi melalui distributor resmi maka anda dapat memproses klaim garansi di service center Xiaomi.

Sebaliknya jika anda membeli produk Xiaomi bukan dari distributor resmi maka anda tidak dapat mengklaim garansi di service center Xiaomi atau harus merujuk ke lokasi service center sesuai distributor (tidak resmi) maksud. Hal ini jelas sangat menyulitkan para pengguna Xiaomi di Indonesia dimana si pengguna tidak dapat memproses klaim garansi bilamana produk yang ia beli tidak di cover oleh pihak distributor resmi.

Sedangkan melalui resmi maupun tidak resmi ada beberapa faktor plus minus yang didapat. Nilai plus jika membeli secara resmi maka sudah pasti proses klaim (apabila terjadi kerusakan) akan lebih mudah dikarenakan expansi Xiaomi di Indonesia ikut menyertakan akan hadirnya cabang-cabang service center baru di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi kendala melalui distributor resmi adalah stok produk yang terbatas dan fluktuatif harga produk di pasaran.

Antusiasme terhadap produk smartphone Xiaomi terkadang terhambat oleh ketersediaan (stok) barang pada distributor resmi, alhasil pengguna smartphone mencari produk Xiaomi atau beralih ke gerai-gerai tidak resmi atau outlet smartphone biasa. Selain dikarenakan stok produk Xiaomi melimpah, faktor harga yang memungkinkan lebih murah ketimbang distributor resmi menjadi alasan.

Tetapi kondisi ini justru mengakibatkan atmosfer kurang baik dimana antusiasme tinggi pengguna dan stok produk terbatas pada gerai Xiaomi mengakibatkan timbulnya permainan pasar sehingga harga produk Xiaomi menjadi tinggi dari semestinya bahkan enggan turun walau produk tersebut keluaran lama. Namun demikian fluktuatif harga yang terjadi masih dapat dikategorikan wajar. 

Sebagai contoh produk Xiaomi Redmi 5a, sebagaimana diketahui antusias konsumen akan produk seri tersebut sangat tinggi. Produk yang mengincar entry level class tersebut selain memiliki spesifikasi mencukupi juga dibanderol dengan harga terjangkau senilai Rp.999.000,- (resmi). Namun ironisnya, tingginya minat konsumen kepada produk tersebut tidak di imbangi dengan stok yang banyak. Alhasil opsi yang didapat konsumen antara lain adalah membeli Redmi 5a di gerai atau outlet-outlet smartphone dengan harga lebih tinggi (sekitar Rp.1.100.000 s.d Rp.1.200.000,-). Hal ini jelas mengindikasikan bahwa produk ini rentan permainan pasar dimana ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan lebih. Sah-sah saja memang mencari untung dalam berdagang, akan tetapi ini kondisi tersebut seharusnya menjadi runutan bagi Xiaomi dalam upaya mengembangkan sayapnya di Indonesia.

Tentu apa yang diharapkan adalah perbaikan prihal distribusi barang, setiap distributor yang mendistribusikan produk Xiaomi seluruhnya terdaftar secara resmi sehingga konsumen sekiranya ingin mengklaim produk dapat langsung menuju service center Xiaomi manapun. Xiaomi juga perlu turun tangan dalam memonitor harga-harga produknya di pasaran sehingga tidak terjadinya permainan harga pasar yang disengaja disebabkan minat produk yang tinggi serta stok barang yang sedikit. 

Semoga kedepannya pihak Xiaomi memperhatikan hal ini, dengan demikian konsumen akan dimudahkan dan tingkat percaya konsumen kepada produk Xiaomi dapat terus meningkat. Demikian Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun