Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Indonesia Perlu Belajar Melindungi Tenaga Kerja Seperti Filipina

20 Januari 2018   11:47 Diperbarui: 21 Januari 2018   14:25 3020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perawat adalah salah satu profesi yang dikuasai oleh tenaga kerja Phillipina di Singapore. Photo: sbr.com.sg

Sebagaimana Indonesia, Filipina tercatat sebagai salah satu negara yang mengirimkan tenaga kerjanya ke luar negeri. Namun perbedaan yang paling mencolok adalah kualitas tenaga kerja yang dikirimkannya. Data jumlah pekerja Filipina yang bekerja di luar negeri mencapai 2,3 juta pekerja di seluruh dunia dengan negara tujuan favorit UEA, Qatar dan Saudi Arabia.

Proporsi tenaga kerja yang memiliki keahlian (skilled worker) yang dikirimkan oleh Filipina jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tenaga kerja yang dikirimkan Indonesia yang sebagian besar adalah pekerja rumah tangga (domestic worker) yang tidak memiliki keahlian tertentu.

Filipina juga tercatat banyak mengirimkan domestic worker, namun kualitas dan standar keahliannya lebih terukur karena memang sebelum dikirim ke luar negeri telah dilatih agar mencapai standar kompetensi tertentu oleh pihak berwenang di Filipina.

Ada sebayak 1,2 juta pekerja Philipina di Arab Saudi. Photo: www.alarabiya.net
Ada sebayak 1,2 juta pekerja Philipina di Arab Saudi. Photo: www.alarabiya.net
Di wilayah Asia dan Timur Tengah serta negara lainnya di dunia, tenaga kerja Filipina banyak yang menguasai sektor perawatan (nursing), industri bangunan, perkapalan, perhotelan, pariwisata,  restoran dll yang memang sangat diperlukan oleh negara tersebut mengingat keterbatasan tenaga kerja ahli yang dimilikinya. Bidang bidang ini memang memerlukan keahlian tertentu yang harus disesuaikan dengan kebutuhan negara tempat bekerjanya.

Mengapa Mereka Menguasai?

Keunggulan tenaga kerja asal Filipina tidak hanya sekedar dapat berbahasa Inggris dengan lebih baik, namun juga terletak pada standarisasi kompetensinya yang memang telah dipersiapkan dengan sangat baik oleh pemerintah dan juga oleh pihak terkait lainnya.

Sebagai contoh untuk bidang perawatan yang sudah menjadi trademark tenaga kerjanya di seluruh dunia memang menjadi fokus institusi pendidikan di sana untuk menghasilkan perawat dengan standar kompetensi tertentu.

Program studi keperawatan di Filipina tergolong sebagai program studi elit sekaligus favorit, sebab minat mahasiswa untuk mengambil bidang ini sangat tinggi. Jadi tidak heran sejak penerimaannya, sudah terjadi seleksi yang sangat ketat. 

Di samping itu tidak semua univeristas boleh membuka program studi nursing kecuali sudah memenuhi standar yang telah ditentukan oleh pemerintah terkait dengan kualitas akademis dan fasilitas penunjang lainnya.

Campur tangan pemerintah terlihat sekali ketika untuk menjadi certified nurse, lulusan program perawatan ini harus mengikuti ujian negara yang sangat ketat terkait dengan pengujian tingkat kompetensinya. Sehingga untuk menyelesaikan program keperawatan mahasiswa harus menghabiskan sekitar 5 tahun.

Perawat Phillipina sudah menguasai pasar tenaga kerja dunia. Photo: www.philstar.com
Perawat Phillipina sudah menguasai pasar tenaga kerja dunia. Photo: www.philstar.com
Melalui cara yang tertandarisasi ini, tidak heran bahwa jumlah lulusan suatu perguruan tinggi yang berhasil lulus ujian negara menjadi reputasi perguruan tinggi sekaligus kebanggaan tersendiri oleh perguruan tinggi tersebut dan biasanya masuk dalam pemberitaan besar di media massa. Tidak heran jika kita berkunjung ke univeristas di Filipina akan melihat spanduk besar yang memampang berapa jumlah perawat yang berhasil lulus ujian negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun