Priesda Dhita Melinda
Priesda Dhita Melinda Guru

Contact : 08992255429 / email : priesda@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tips untuk Bumil dan Busui (Ibu Menyusui) agar Tetap Berpuasa

18 Mei 2018   11:03 Diperbarui: 18 Mei 2018   15:44 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips untuk Bumil dan Busui (Ibu Menyusui) agar Tetap Berpuasa
Sumber: dokumen eping (exclusive pumping mama)

Puasa merupakan salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat muslim. Apalagi di bulan Ramadhan ini puasa merupakan kewajiban yang harus dilakukan, tetapi sebenarnya ada syarat-syarat dalam berpuasa. Ibu hamil dan ibu menyusui merupakan salah dua orang yang tidak wajib berpuasa. Namun tetap boleh melakukan puasa, asalkan memang dapat melakukannya. Kalau tidak kuat, ya sudah tidak apa-apa. 

Saya non muslim, jadi memang saya tidak berpuasa di bulan Ramadhan ini. Kami tapi juga sebenarnya ada lho ibadah  berpuasa, saat paskah kemarin. Saya senang dan kagum melihat teman-teman saya yang berpuasa, apalagi ibu-ibu (Yap, saya sekarang sudah jadi ibu jadi otomatis teman saya kebanyakan ibu-ibu) yang sedang hamil dan menyusui.

Kali ini saya ingin membagikan tips untuk berpuasa bagi ibu hamil dan menyusui. Pengalaman ini tentu bukan saya yang mengalaminya, tetapi teman saya di grup ibu-ibu menyusui. Tips ini juga saya ambil dari berbagai sumber, salah satunya ini.

Pada prinsipnya sih puasa menahan nafsu, mengendalikan diri untuk tidak mudah marah, juga menahan untuk tidak makan dan minum. Dengan demikian, ibu hamil dan ibu menyusui juga bisa melakukannya, karena ibu hamil dan menyusui adalah orang yang sehat. Kondisi hamil dan menyusui adalah kondisi yang normal bagi perempuan.

1. Niat, dukungan dan persiapan

Sebelum melakukan puasa, ibu hamil dan menyusui harus benar-benar niat akan menjalankan ibadah puasa. Harus meyakinkan diri bahwa akan puasa. Meminta dukungan dari suami, orang tua juga perlu supaya mereka memberikan semangat.

O ya, sebelum melakukan puasa sebaiknya konsultasikan dulu kondisi tubuh dengan dokter, terutama untuk ibu hamil. Cek kondisi tubuh ibu dan janin, apakah memungkinkan untuk ikut puasa. Jika dokter mengatakan kondisinya sehat dan baik-baik saja maka lanjutkan untuk berpuasa. Tetapi sebaliknya, jika tidak memungkinkan ya jangan berpuasa. Demikian juga untuk ibu menyusui, konsultasikan dulu ke dokter atau bidan sebelum melakukan puasa.

2. Menjaga Asupan Makan dan Minum

Saat hamil dan menyusui, nutrisi bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk bayi. Jadi ibu harus benar-benar menjaga asupan nutrisi yang baik untuk anak. Untuk ibu hamil, saat sahur dan berbuka makanlah  makanan yang bergizi, makan sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan, tempe, tahu. 

Intinya memenuhi kebutuhan nutrisi. Tapi jangan dihabiskan dalam satu waktu, harus bertahap supaya tidak terlalu kenyang. Sebenarnya puasa kan hanya menggeser jam makan. Misalnya saat sahur, ibu makan nasi, sayur, lauk dan buah. Begitu juga saat berbuka. 

Nah, saat malam setelah tarawih, ibu bisa makan cemilan buah lagi. Kalau untuk menjaga asupan cairan supaya tubuh tidak dehidrasi dapat melakukannya dengan rumus 242 yaitu 2 gelas saat berbuka, 4 gelas saat malam dan 2 gelas saat sahur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun