Posma Siahaan
Posma Siahaan Dokter

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ketika Santan, Gongsengan, dan Ketan Mulai Memakan Korban

30 Mei 2018   05:16 Diperbarui: 30 Mei 2018   23:26 2394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Santan, Gongsengan, dan Ketan Mulai Memakan Korban
Kerucuk-kerucuk (dok.pri.)

"Makan ketan kebanyakan, Dok. Ada yang beli lemper ketan, waktu berbuka saya makan 5, sahur 2. Sudah itu perut langsung melilit dan kalau saya ke belakang, ada banyak angin, tetapi cairannya sedikit saja. Muntahnya yang banyak, sampai 7 kali," keluh seorang gadis dua puluhan tahun yang terpaksa diinfus dengan gejala dehidrasi derajad sedang dan kolik abdomen berat.

"Makan santan dan rendang?" tanya saya.

"Kok dokter tahu? Bukan kemarin sih dok, tetapi sepanjang puasa ini memang sering ada makan yang bersantan dan rendang. Tidak boleh ya, dok?" tanyanya.

"Kalau perutnya sensitif dengan zat-zat yang merangsang asam lambung, sebaiknya dihindari, selain cabai dan kopi," nasihat saya.

Itu saya bilang karena beberapa pasien yang "tepar" saat berpuasa dan makan buka atau sahurnya sering menyebut 3 jenis makanan tadi, rendang, santan-santanan dan ketan-ketanan.

Tadinya saya pikir itu individual, kalau cabe, kopi dan makanan yang ada alkohol seperti tapai dan durian itu hampir seluruhnya memang menyakitkan perut.

Tetapi setelah seminggu terakhir ada 3 pasien yang menyebut salah satu atau ketiga makanan tersebut, saya dengan berat hati merekomendasikan hati-hati makan makanan yang banyak santan, banyak kelapa gonseng dan ketan untuk menu berbuka atau sahur, terutama yang punya pengalaman sakit asam lambung (maag). 

Atau kalau memang ingin sekali makan itu, makanlah obat asam lambung terlebih dahulu seperti antasida atau proton pump inhibitor.

dari FB Kompal
dari FB Kompal

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun