RAMADAN

Marhaban Ya Ramadan

19 Mei 2018   14:58 Diperbarui: 19 Mei 2018   15:13 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marhaban Ya Ramadan
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapapun yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, pasti menginginkan kesempurnaan di Mata Allah SWT, bahkan dijanjikan derajat takwa bagi yang mengamalkannya sebulan penuh.

Dengan sudah berjalannya puasa ramadhan, kita diminta memaksimalkan ibadah kita di bulan yang penuh berkah ini, karena dibulan suci ramadhan ini pahala yang kita dapat dilipat gandakan oleh Allah SWT.

"Semua amalan bani adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipatnya, Allah ta'ala berfirman, 'Kecuali puasa sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, ia meninggalkan syahwat dan makannya karena aku, maka Aku yang akan membalasnya.' Dan bagi orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya. Benar-benar mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum daripada harumnya misk." [HR. Muslim]

Bagi saya pribadi, bulan suci ramadhan itu adalah bulan pengampunan yang jika tidak kita maksimalkan maka kita termasuk orang yang merugi,karena saya selalu berpikir mungkinkah puasa tahun ini adalah yang terakhir bagi saya. Dengan kata kata motivasi itu saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk beribadah kepada Allah SWT

Bulan suci ramadhan itu sangat sempurna, karena didalam bulan ini terdapat satu malam yang lebih mulia dari seribu bulan dan merupakan impian dari semua mukmin untuk bisa mendapatkan malam tersebut, malam itu adalah malam lailatul qadar.

Malam itu terjadi satu tahun sekali dan itu terjadi pada bulan suci ramadhan, akan tetapi tiada satu orang pun yang tau kecuali Allah SWT, maka dari itu setiap mukmin terutama diri saya sendiri akan berusaha untuk beribadah semaksimal mungkin dan mendapatkan malam tersebut.

Semoga artikel singkat ini dapat meningkatkan keimanan kita dan juga semoga kita semua dapat bertemu dengan malam yang mulia dibulan yang mulia ini.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun