Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kupat Itu Simbol Pengakuan Lepat

14 Juni 2018   21:18 Diperbarui: 15 Juni 2018   18:41 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walau dari bahan janur yang dibentuk oleh tangan-tangan terampil, dengan bentuk ketupat yang diisi beras lalu di kukus ke dalam panci kukusan jadilah kupat. 

Rasa enak dan kenyal bila dinikmati setelah pulang dari ibadah sholat idul fitri. Kupat ini akan nikmat jika dikasih kuah dan daging ayam atau udang vanamie. Kuah kental menjadi terasa nikmat apalagi jika santanya lebih terasa maka akan terasa nikmat tiada terbayangkan. 

Filosofi kupat ini sangatlah agung, karena dari proses saja harus ada janur, dimana bisa diambil dari daun muda pohon kelapa yang menjulang tinggi, terasa berat mengambilnya, apalagi jika pohon kelapanya sangat tinggi dan kita sendiri tidak bisa mengambilnya, harus dengan tenaga trampil penjat pohon kelapa. 

Resiko mengambil saja harus melawan nyawa, bisa terjatuh jika fisik kita tidak fit, ataupun tidak trampil naik pohon kelapa, makanya kalau janur ini agak sedikit mahal ya harus dihargai untuk para pemanjat kelapa ini. 

Janur kelapa yang muda mengandung maksud jatining nur atau hati nurani, jika tidak menggunakan janur yang muda, maka tampilannya tidak menarik, dan luwes sekali jika pakai janur muda. 

Setelah ada janur, maka harus dipegang oleh tangan trampil dan mempunyai jiwa seni, yakni anyaman janur, dimana saling terikat dan menutupi, maknanya silaturahmi harus bisa terjaga dengan kompak, bercerai brrai nantinya tidak kuat, dengan dianyam janur tersebut menjadi anyaman yang menarik maka saat beras ditaruh tidak keluar dari dalam anyaman janur tersebut, terkunci dalam niat yang ikhlas. 

Beras itu makanan pokok semua warga Indonesia, menjadi konsumsi harian yang dinikmati sebagai kebutuhan primer, beras ini melambangkan nafsu duniawi, dimana setiap orang ingin menanam padi dan berbuah padinya dengan bekal semangat tinggi akhirnya jadilah padi, padi di selip ke rice mill maka jadilah beras. Beras punya makna penting jika dinikmati sesuai kebutuhan hidup, beras menjadi bencana bila kemudian berubah menjadi paket rasta, banyak kasus pembagian beras raskin yang menjadikan para pejabat di level desa terjerat hukum. 

Setelah tersusun dengan baik, harus ada media untuk menjadikan beras dari janur tersebut berubah menjadi kupat, yakni harus diproses melalui dandang atau panci untuk merebus beras tadi agar jadi kupat dan disesuaikan dengan takaran airnya. 

Semakin banyak airnya, maka kupat bisa jadi benyek atau tidak kenyal, semakin kurang airnya maka kupat pun tidak terasa kenyal malahan terasa atos atau keras, bahkan cenderung tidak jadi. Keseimbangan dengan sentuhan perasaan menjadikan kupat ini menjadi enak dan kenyal. 

Setelah kupat jadi, datanglah saudara kita untuk merasakan masakan yang kita masak, ada nilai silaturahmi yang terikat dan makna silaturahmi ini menjadikan persaudaraan menjadi kuat dan kukuh kembali. 

Rasa persaudaraan inilah menjadikan negara kita ini kuat, walaupun badai pemberitaan yang pro dan kontra namun upaya persatuan antara warga melekat terus dan para ulama pun masih mengayomo umatnya, problematika di media sosoal itu hanyalah sebagian yang paham, namun masih banyak umat Indonesia yang tidak mempunyai informasi online, sehingga mereka masih terjaga rasa memiliki dan menghormati antara sesama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun