Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Tolong, Berhentilah Membangunkan Orang Lain untuk Sahur

5 Juni 2018   04:36 Diperbarui: 5 Juni 2018   14:58 5503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui tayangan Insta-story di aplikasi Instagram, beberapa waktu lalu, seorang teman membagikan pengalaman tak mengenakkan yang ia rasakan saat dibangunkan sahur oleh orang lain. "Loh, mestinya bagus dong dibangunin biar gak kesiangan?" begitu mungkin pikir kalian.

Ya, saya sendiri menyadari bahwa (bisa jadi) niat orang tersebut membangunkan sahur adalah baik. Namun, sayangnya tidak dilakukan dengan cara-cara yang baik pula dimana orang tersebut memanfaatkan fasilitas pengeras suara/speaker masjid untuk membangunkan warga dengan cara : menyanyi.

Yup! Dia menyanyi jam 2 pagi dengan suara yang... jujur saya saat saya mendengar langsung suara yang direkam di insta-story jam 2 pagi itu, ingin rasanya saya berkata kasar hehe.

Gunakan Speaker Masjid dengan Bijak

Tak lama, saya menemukan sebuah meme yang lantas saya unggah ulang di facebook. Sebagai pengantar, pengalaman tak menyenangkan teman saya itu, saya tulis ulang secara singkat. Sebetulnya, sejak awal saya agak deg-degan mempostingnya. Secara ya, netizen zaman now ini kan sadis-sadis kalau berkomentar hehehe.

Gambar diambil dari facebook pribadi
Gambar diambil dari facebook pribadi
Benar saja, tak menunggu waktu lama, status facebook itu mulai ramai. "Untungnya" rata-rata yang berkomentar bilang bahwa setuju dengan meme tersebut. Tak terkecuali yang disampaikan oleh teman-teman non muslim. Mereka selama ini yang hanya dapat "memendam" rasa kesal, perlahan menyatakan pendapatnya di status saya itu.

Yang mengejutkan, komentar dari teman-teman muslim (yang tersebar di banyak kota) pun senada. Pada intinya, mereka menyayangkan jika ada penggunaan pelantang masjid yang digunakan tidak dengan cara proporsional.

Jangankan untuk waktu khusus seperti sahur, beberapa juga menyoroti penggunaan speaker di luar jam ibadah. Bahkan ada yang membandingkan kondisi itu dengan yang ada di negara Islam lain di luar negeri.

Gambar diambil dari facebook pribadi
Gambar diambil dari facebook pribadi
Salah seorang lagi bercerita tentang petugas masjid yang memakai speaker dan membangunkan masjid dengan cara "mengabsen" satu demi satu para tetangga. Persisnya silakan lihat langsung cuplikan komentar di bawah ini.

Gambar diambil dari facebook pribadi
Gambar diambil dari facebook pribadi
Kalau dipikir-pikir, ini "menarik" juga :) menurut saya, ada banyak sekali asumsi keliru yang ada di benak si tukang-ngebangunin-sahur itu. Pertama, dia menganggap bantuannya itu dibutuhkan. 

Padahal, hari gini ya nggak susah-susah banget buat bangun. Orang yang jual alarm masih juga tetap eksis. Lagipula gawai yang kita miliki dapat digunakan sebagai alarm. Kedua, waktu yang tepat untuk bangun sahur masing-masing keluarga itu berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun