Mohon tunggu...
Nawa Sri
Nawa Sri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Be Grateful to be ME...

Pembelajar, suka membaca dan sangat berminat untuk terus menulis. Tertarik dalam pengembangan diri, parenting, perencanaan keuangan serta gaya hidup sehat nan ramah lingkungan. https://nawasri.wordpress.com Email: ms.nawa@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Yuk, Jelajahi Masjid Favorit!

20 Mei 2018   23:09 Diperbarui: 21 Mei 2018   05:37 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dreams time.com

Awal bulan Ramadan seperti ini, masjid-masjid tentu terlihat lebih ramai dari biasanya. Ya, mulai dari malam pertama menjelang bulan Ramadan, seringkali terlihat umat yang berjajar memenuhi bagian dalam masjid hingga lahan di luar masjid demi bisa melakukan sholat tarawih pertama secara berjamaah di masjid. Di jam-jam sholat wajib pun makmum menjadi lebih banyak dibanding hari-hari biasanya.

Tak hanya itu, di siang hari tampak pula orang-orang yang masih betah tinggal di masjid untuk mengaji maupun melakukan ibadah-ibadah Sunnah lainnya agar pahala mereka semakin bertambah. Menjelang maghrib, masjid juga tak kalah ramai dengan orang-orang yang menunggu berbuka puasa bersama.

Benar saja, masjid menjadi magnet tersendiri selama bulan Ramadan ini. Rumah Tuhan yang menjadi tempat para umat beribadah ini semakin menarik untuk dikunjungi.

Pikiran saya pun mulai menjelajahi kepingan-kepingan memori semasa kecil di kota asal mengenai masjid-masjid favorit saya dulu. Ya, tentu ada beberapa masjid yang menjadi favorit saya.

Yang pertama adalah masjid terbesar di kota kecil tempat kelahiran saya. Masjid besar berlantai dua dengan halaman parkir dan taman yang sangat luas. Terlihat kubah besar di bagian atapnya, tembok bertuliskan identitas masjid dengan huruf Arab: "Istiqomah", ditambah lagi dengan anak tangga besar yang menghadap ke arah jalan, menuju langsung ke lantai dua. Sungguh indah.

Masjid itu berlokasi di pinggir jalan utama, berhadapan dengan sebuah Gereja Katolik tepat di seberang jalan. Meski berbeda, namun terlihat sekali kerukunan antar umat beragama. Setiap hari Minggu, umat islam mengikuti pengajian di sana bersamaan dengan adanya misa kebaktian di gereja seberang. Ketika jam datang maupun pulang, kedua umat yang berbeda keyakinan tampak saling membaur, menghormati satu sama lain. Indahnya kerukunan dalam perbedaan.

Yang kedua adalah Masjid Agung di Ibukota Propinsi Jawa Tengah yang dulu sering juga saya kunjungi. Masjid itu begitu besar dengan lahan parkir yang sangat luas. Memiliki gedung pertemuan yang sangat megah hingga banyak acara diadakan di sana. Di sekitar masjid, terdapat toko-toko yang menyediakan perlengkapan umat muslim. Teras depan masjid pun sangat luas dan terdapat sebuah bedug besar.

Masjid itu juga memiliki menara pandang tinggi yang mengharuskan kita menaiki lift untuk bisa naik ke atas. Dari sana kita bisa melihat pemandangan kota Semarang dengan leluasa. Memasuki masjid ini tentu kita bisa turut merasakan betapa agungnya kebesaran Tuhan. Sungguh mengagumkan.

Dan yang ketiga, masjid terfavorit saya adalah masjid kecil di dekat rumah keluarga saya di masa kecil. Ya, masjid itu hanya berjarak beberapa meter dari rumah hingga bisa kami jangkau hanya dengan berjalan kaki dan menyeberang jalan. Masih segar dalam ingatan saya, di bulan Ramadan selepas waktu maghrib dan berbuka, bersama keluarga kami berjalan kaki bersama-sama untuk menunaikan shalat isya hingga tarawih.

Seingat saya, masjid itu bernuansa hijau dengan tembok dan keramik berwarna hijau serta karpet sajadah panjang yang juga berwarna hijau. Tak begitu luas, namun cukup untuk menampung warga sekitar yang hendak melakukan sholat berjamaah. Hanya pada waktu hari raya Idul Fitri, saking banyaknya pendatang, tak jarang kami harus mengikuti sholat di trotoar depan masjid.

Diantara banyak masjid besar yang saya sebut tadi, tentu yang paling menjadi favorit bagi saya adalah yang terakhir. Masjid kecil di dekat rumah yang meskipun tak begitu luas namun cukup menghadirkan banyak momen serta kenangan masa kecil saya di sana bersama keluarga. Rindu sekali rasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun