Mendirikan Kantor Berita Swaranusa (2008) dan menerbitkan Tabloid PAUD (2015). Menulis Novel "Kliwon, Perjalanan Seorang Saya", "Air Mata Terakhir", dan "Prahara Cinta di Pesantren."
Kliwon, Edisi Ingkung Ayam Kaji Komar
Sambil menjawab salam, Wage berlari membukakan pintu. Wak Kaji Komar berdiri depan pintu, di tangan kanannya membawa tas kresek. Kliwon berdiri menuju ke pintu bersalaman, sambil bilang, "masuk dulu Wak Kaji."
Wak Kaji Komar menolak karena ia tergesa akan sahur juga. Ia menyodorkan tas kresek berisi ingkung ayam jago, dengan tersenyum ia berkata, "Si Pon, ini rizkimu, ayo bawa masuk untuk lauk sahur sama Wage."
Si Pon menerima tas kresek itu, mencium tangan Wak Kaji dan langsung berlari sambil berteriak, "Kak Wage, kita sahur nikmat malam ini."
Si Pon dan Wage makan dengan asyiknya. Mulutnya belepotan kecap dari ingkung ayam jago bumbu kecap. Mereka tampak lahap sekali. Meski begitu, Wage tetap mengambil bayam rebus dan sambal kosek buatan simboknya. Mereka terus tertawa bahagia, samppai suara imsak, imsak, imsak, terdengar dari Masjid kanmpung. Si Pon mengerti benar, itu suara Wak Kaji Komar.
Kliwon dan Legi saling pandang. Ada titik air menetes di kedua sudut mata Legi.