Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Meski Lebaran Padat Acara, Jangan Lupakan Silaturrahim

14 Juni 2018   21:07 Diperbarui: 14 Juni 2018   21:21 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memanfaatkan momen lebaran dengan menziarahi pusara keluarga (dok.pri)

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan, hari bahagia. Hari yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam setelah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan sebulan penuh lamanya.

Malam terakhir Ramadan bergema takbir, mengagungkan Asma Allah. Gema takbir (takbiran) berkumandang di mana-mana menandakan berakhirnya ibadah puasa Ramadan dan keesokan harinya, tepat 1 Syawal umat Islam sudah tidak berpuasa lagi dan merayakan Idul Fitri.

Pagi harinya umat Islam disunahkan menunaikan ibadah Sholat Idul Fitri dua rokaat secara berjamaah.

Usai menunaikan ibadah Sholat Idul Fitri berjamaah di masjid, di lapangan atau bahkan di pinggir jalan raya, sebagian umat Islam nih biasanya melakukan tradisi saling memaafkan (bermaaf-maafan) meski mereka masih berada di tempat Sholat Id diadakan.

Sepulang dari Sholat Id, sampai di rumah, mereka masih melanjutkan tradisi bermaaf-maafan dengan para tetangga dekat rumah, anak, orang tua atau anggota keluarga lainnya.

Saling Memaafkan di Hari Raya Idul Fitri  

Saling memaafkan di Hari Raya Idul Fitri bukan saja merupakan tradisi yang telah terpelihara sekian lama namun juga suatu perbuatan yang sangat dianjurkan oleh Agama Islam. 

Saling memaafkan bisa dilakukan kapan saja, tidak perlu menunggu hari raya datang. Namun saling memaafkan yang berbarengan dengan momen lebaran memang maknanya terasa begitu dalam. 

Anak memohon maaf kepada kedua orang tua atau sebaliknya. Saling memaafkan antara adik dan kakak. Serta saling memaafkan di antara anggota keluarga atau sanak kerabat lainnya.

Prosesi saling bermaaf-maafan ini bagi sebagian masyarakat Jawa dinamakan dengan tradisi sungkeman.

Mengingat sebelumnya kaum muslimin dan muslimat telah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan sebulan penuh lamanya. Saling memaafkan menjadi salah satu penyempurnaan ibadah puasa yang sebulan penuh telah dijalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun