Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sepenggal Kenangan Lebaran di Lagos, Nigeria

15 Juni 2018   06:00 Diperbarui: 15 Juni 2018   07:21 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumen ICON

Lebaran adalah momen yang ditunggu-tunggu, baik umat muslim maupun yang bukan muslim. Saya, adalah contoh salah satu orang bukan muslim yang menunggu momen ini (boleh kan ya?)

Dibesarkan dengan budaya Jawa, Lebaran seakan menjadi hari raya semua masyarakat. Pada saat hari raya, di kampung saya semua bersilaturahmi dan kumpul bersama keluarga. Momen itulah yang saya rindukan.

Kebiasaan di keluarga saya, pada hari spesial tersebut selalu ada ketupat, opor ayam kampung, dendeng ragi, dan kue-kue khas Lebaran. Rasanya tidak lengkap jika berlebaran tanpa deretan menu tersebut.

Jangan heran ya, meski kami tidak merayakan tapi tetap di hari raya tersebut saudara dari pihak ibu datang berkunjung. Dan jangan heran juga, saudara ibu tersebut juga kebanyakan bukan muslim. Mungkin sudah jadi kebiasaan bersilaturahmi di hari raya. Istilah di kampung adalah "badhan" yang artinya berhari-raya. Karenanya, kami tetap ber"Lebaran" dengan masakan dan kue-kue khas Lebaran di rumah.

Sayangnya, tak setiap Lebaran saya bisa pulang ke kampung orangtua. Saya pernah berlebaran di Palembang. Pernah juga di Kabupaten Bogor. Rasanya memang ada yang kurang. Misalnya, ketika jalan-jalan ke Taman Mekarsari, saya "iri" melihat rombongan keluarga besar piknik lengkap dengan masakan Lebaran hihihi... Rasanya sepi dan ngelangut di hati jauh dari keluarga.

Ohya, saya pernah juga lebaran di Lagos, kota besar di Nigeria, Afrika Barat. Seingat saya 2 kali Lebaran di sana (2009-2010). Tapi kalau diingat-ingat malah tidak berasa galaunya loh waktu itu, padahal beda negara dan beda benua. Yup, karena waktu tinggal disana guyub sekali bersama teman-teman dari Indonesia.

Di Lagos, kita tergabung dalam ICON (Indonesia Community On Nigeria). ICON inilah yang jadi motor penggerak acara-acara di Lagos. Biasanya ketika hari Lebaran, pagi hari diadakan sholat Ied. Baru setelah itu acara halal bihalal dan silaturahmi.

Acara Lebaran tersebut diadakan di kantor ex KBRI (sebelum pindah ke Abuja) Lagos di Victoria Island. Orang Indonesia yang ada di Lagos berkumpul disini. Bahkan mereka yang bersuamikan WNA turut serta datang. Bule-bule tersebut dengan rapinya mengenakan batik Indonesia. Karenanya, suasana Lebaran tersebut tak ubahnya seperti di Indonesia. Hangat dan akrab saling menyapa, bersilaturahami, dan berbincang.

Suasana bertambah semarak dengan kehadiran anak-anak, hiburan musik, dan juga makanan lezat khas Indonesia. Ohya, untuk makanan ini biasanya disiapkan oleh ibu-ibu. Tentu saja dilakukan persiapan sebelumnya dengan rapat kecil.

Masing-masing keluarga akan membawa makanan untuk dimakan bersama. Ibu-ibu yang ada di Lagos rata-rata jago masak. Meskipun seringkali karena "the power of kepepet dan terpaksa" (contohnya seperti saya). Kepepet karena disana tidak ada yang menjual makanan Indonesia. Jadi mau tidak mau alias terpaksa harus memasak sendiri.

Menunya komplit dari lontong, rendang, telur balado, krupuk, sayur pepaya muda, gulai kambing, sambal goreng ati, hingga aneka macam kue. Ibu-ibu menyiapkan masakan tersebut dengan saling berbagi tugas. Tak pernah memandang suku dan agama. Kami semua bahu-membahu saling mengisi dan menyelesaikan tugas untuk acara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun