Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Buka bersama Kerabat itu Seperti Magnet, yang Jauh Jadi Dekat!

19 Mei 2018   22:34 Diperbarui: 19 Mei 2018   22:30 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | http://sajiansedap.grid.id

Bisa berbuka puasa saja sudah nikmat. Apalagi jika itu ditemani para kerabat. Yang jauh jadi makin dekat.

Sudah hampir lebih dari dua puluh tahun orang tua saya memilih untuk merantau, menetap di sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Pun saya juga, tinggal bersama mereka di tempat yang meski bukan kampung halaman tetapi rasanya sudah sangat nyaman. Ya, meski sudah nyaman nyatanya saya selalu diingatkan untuk tidak melupakan tanah kelahiran dengan menyempatkan pulang, seperti ketika mudik lebaran.

Bukan hanya orang tua saya sebenarnya yang jadi merantau. Satu contoh lagi, Tante saya (adik Ibu) juga sama halnya. Yang berbeda, beliau merantau ke Jakarta bersama dengan suami juga anak-anaknya. Anak-anaknya yang saya sebut dengan saudara.

Kondisi kami yang menyebar dan berjauhan membuat kami sulit sekali bertemu di hari-hari biasanya. Terkecuali di  bulan Ramadan seperti ini, yang selalu berhasil membuat kami berada di satu tempat dan bertatap-tatap.  Biasanya yang menjadi titik kami berkumpul adalah rumah Nenek di Jawa Barat. Rumah yang jadi tempat tumbuh Ibu dan Tante juga Om-adik Ibu yang paling bungsu dan  kebetulan memang tidak merantau. 

Sebelum lebaran datang, kami biasanya sudah mulai berdatangan. Sambil tak lupa membawa beraneka makanan,  juga membawa rindu masing-masing.

Momen buka bersama yang membuat semua terasa nikmat!

Salah satu bentuk perayaan atas pertemuan kami adalah dengan berbuka bersama. Biasanya Nenek yang paling sibuk menanyakan mau dengan apa. Mau kelapa muda? Boleh, tinggal ambil dari pohonnya langsung. Mau ayam? Ada,tinggal potong. Begitulah rumah Nenek, ada saja.

Oya, jika kami berkumpul jumlahnya memang tidak banyak tetapi tidak juga dikatakan sedikit. Kalau formasi lengkap, kami (keluarga besar dari Ibu saja) berjumlah 19 orang . Jumlah yang kalau mau membuat  bakwan sendiri adonan bahannya bisa sebaskom atau ketika mengeluarkan gelas untuk minum kelapa muda seperti mau pengajian. Banyak!

Terlepas dari hal-hal yang terlihat ribet, berbuka bersama sanak saudara membuat semua terasa nikmat. Bakwan yang keasinan pun, tetap bisa ludes dalam sekejap. Saos botolan baru dibuka, bisa langsung bernasib di buang pada tempatnya. Semua makanan jadi rebutan, laris manis!

Nggak perlu makanan mewah, yang mahal adalah pertemuannya!

Tidak ada pesan-pesan catering. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun