Padahal baru hari pertama, tiba-tiba WA grup berbunyi "eh...kapan nih bukber?".
"Ngikut aja, paling penting jadwal disesuaikan dengan Bro Ika aja, kan cuma persiapan. Kalo fullnya pas halbil aja" komen salah satu teman.
"Tahun ini masih belum isi lagi? Apa kubilang, masih gak yakin aku Davie itu brojol dari rahimnya"komen yang lain.
"Woi.. puasa woi...ngomongin rahim"komenku yang sudah sebel karna kalo aku gak keluar otomatis panjang mengumpat aku.
"Nah keluar, kapan nih bukber?"ulang salah seorang.
"Nantilah pas jadwal aku gak puasa aja. Biar kalian mau pilih dimana aja asal gak majalah"sahutku.
"Masih juga gak nyatet di kalender siklus sendiri"sahut sang sobat.
"Berisik..bubar...bubar" sahutku menutup obrolan.
Entahlah saya kok terikat sekali dengan makhluk-makhluk konyol ini. Sudah berapa puluh tahun, beberapa merantau bahkan ada yang kayak bang Toyib, gak pulang-pulang ke Palembang selama 3 kali puasa dan 3 kali lebaran.
Ada juga yang aktifitasnya di Palembang, tetap aja susah ketemu di hari lain.
Jadi ajakan bukber beberapa orang ini agak sulit ditolak sepanjang yang hadir memenuhi kuorum.