Mohon tunggu...
Iqbal Iftikar
Iqbal Iftikar Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Wannabe

Nothing was never anywhere

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Adem Hati dan Adem Diri di Masjid Gedhe Kauman

20 Mei 2018   21:58 Diperbarui: 20 Mei 2018   22:23 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak Depan Masjid Gedhe Kauman (sumber: commons.wikimedia.org)

Siapa pun yang pernah berkunjung ke Yogyakarta dan mampir ke alun-alun utara atau Kraton Yogyakarta pasti pernah melewati Masjid Gedhe Kauman. Masjid yang terletak di barat Alun-alun ini merupakan masjid Kraton alias masjid besar Yogyakarta.

Memasuki bulan Ramadan, suasana Masjid Gedhe menjadi lebih meriah. Sebuah spanduk bertuliskan daftar penceramah subuh, takjil dan isya terpampang di muka masjid. Setiap menjelang maghrib, masyarakat Yogyakarta berkumpul di serambi masjid untuk mendengarkan tausiyah sebelum berbuka. Puluhan bapak ibu panitia Ramadan sibuk menyiapkan takjil untuk dibagikan kepada setiap jamaah yang datang.

Kemeriahan Ramadan di Masjid Gedhe Kauman bisa menjadi wisata religi tersendiri bagi para pelancong yang kebetulan singgah di Yogyakarta.

Mengenal Masjid Gedhe Kauman

Bagi muslim yang datang ke Yogyakarta, tidak afdal rasanya jika tidak mengunjungi masjid yang sudah berusia 245 tahun ini. Letaknya yang strategis dan mudah dijangkau dari spot wisata kota Yogyakarta menjadikan Masjid Gedhe Kauman satu tempat yang wajib dikunjungi jika menyambangi Yogyakarta.

Jika anda membawa kendaraan mobil, anda bisa parkir di jalan depan masjid (barat alun-alun) atau di depan pintu masuk utama masjid. Jika anda membawa motor, anda bisa parkir di pelataran masjid dengan masuk lewat pintu samping di sebelah selatan. Tahun ini, parkir motor di pelataran masjid sudah lebih rapi dari tahun sebelumnya.

Dari pelataran masjid, jamaah bisa langung menuju serambi masjid. Serambi masjid didesain lebih tinggi dari pelataran masjid kurang lebih satu meter. Untuk yang belum berwudlu, bisa menuju sisi utara (kanan dari pintu masuk) untuk laki-laki dan sisi selatan untuk perempuan. Di serambi ini pula lah pengajian menjelang takjil diadakan.

Serambi Masjid Gedhe Kauman bergaya Kraton. Sekilas, serambi ini sangat mirip dengan pendopo Kraton Yogyakarta. Terdapat lima tangga naik ke serambi masjid. Setiap Ramadan, ibu-ibu panitia Ramadan membagikan makanan di tangga tengah serambi.

Selepas adzan maghrib, jamaah yang sudah selesai melahap takjilnya segera memasuki bangunan utama masjid untuk melaksanakan shalat maghrib. Bangunan utama masjid masih mempertahankan keasliannya. Dinding bangunan utama masih terbentuk dari batu pualam dan tiang penyangga atap juga terdiri dari kayu jati kelas tinggi.

Atap bangunan yang bersusun tiga ditopang oleh 16 kolom dari kayu jati. Di depan, terdapat sebuah mihrab dengan kaligrafi di atasnya. Mihrab tersebut sudah tidak dipakai lagi karena arah kiblat yang menyerong. Dulu, kiblat di Masjid Gedhe mengarah tepat ke barat sebelum akhirnya diubah oleh KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyyah. Hingga saat ini, kiblat di Masjid Gedhe (dan masjid bersejarah lainnya di Yogyakarta) menyerong ke utara kurang lebih 30 derajat.

Di sebelah kanan mihrab, terdapat mimbar besar dengan ukiran berwarna kuning keemasan. Mimbar tersebut digunakan khatib ketika shalat Jumat. Adapun untuk ceramah tarawih, khatib menggunakan mimbar kecil yang berada di mihrab.

Di sebelah kiri mihrab, ada sebuah bangunan kecil berbentuk sangkar kubus. Lantai di 'sangkar' tersebut dibuat lebih tinggi dari lantai masjid. Bangunan itu disebut maksura. Dahulu, maksura dipakai sebagai tempat Sultan shalat di Masjid Gedhe. Namun sekarang maksura dapat diisi oleh siapa saja selama shalat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun