Mohon tunggu...
Iqbal Iftikar
Iqbal Iftikar Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Wannabe

Nothing was never anywhere

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bukber Bukan Alasan Tinggalkan Target Ibadah

19 Mei 2018   21:17 Diperbarui: 19 Mei 2018   21:32 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: citraindonesia.com

Buka puasa bersama (bukber) adalah sebuah konsekuensi dari jaringan pertemanan di negara mayoritas muslim. Ketika bulan Ramadan tiba, acara makan-makan dan nongkrong bareng yang biasanya dimulai sejak jam makan siang bergeser menjadi menjelang maghrib sampai selesai. Tentunya dengan pertimbangan kawan-kawan muslim yang sedang berpuasa.

Akhirnya, karena tujuan awalnya memang untuk kumpul dan ngobrol, acara bukber tidak akan mungkin selesai setelah shalat maghrib dan makanan habis. Beberapa bukber mungkin memang dijadwalkan untuk selesai sebelum adzan isya, tapi masih banyak juga bukber yang baru berakhir setelah adzan isya. Tidak jarang juga ada acara bukber yang diikuti oleh acara lanjutan sampai larut malam.

Jangan Lupa Target Ibadah

Menjelang bulan Ramadan, muslim yang terjangkit hype Ramadan pasti menyiapkan target Ramadan. Entah dari khatam Quran, shalat tarawih setiap hari, shalat sunnah ditingkatkan dan lain sebagainya. Sayangnya, target tersebut sering bernasib sama seperti resolusi tahun baru: terlupakan begitu saja.

Penyebab utama dari tidak terpenuhinya target Ramadan adalah kurang bulatnya niat kita dalam memenuhinya. Seperti halnya resolusi tahun baru, target Ramadan pun menjadi berantakan karena ada godaan dari luar diri kita yang membuat kita lalai. Walau kata setan dibelenggu selama sebulan, tapi hawa nafsu kita tidak.

Godaan ini bisa datang dalam berbagai bentuk: rasa malas karena badan lemas, ajakan kawan untuk mengisi kegiatan yang mengganggu jadwal rutin kita, dan lain sebagainya. Bagaimana kita melawan godaan tersebut?

Tentunya segala sesuatu harus dimulai dari diri kita sendiri. Kita harus mampu menentukan mana yang harus dicapai di bulan yang hanya datang sekali setahun ini.

Dalam kasus bukber, biasanya kita harus mengorbankan shalat maghrib, isya dan tarawih berjamaah di masjid. Dalam beberapa kasus, bahkan ada yang mengakhirkan shalat maghrib sampai menjelang isya karena keasikan makan dan ngobrol.

Keteguhan hati memang sangat diperlukan ketika menjalani ibadah di bulan Ramadan. Terkadang, dalam kondisi tersebut, kita harus memilih antara mengerjakan ibadah atau bersilaturahmi dengan teman.

Pada akhirnya, pilihan ada di tangan jamaah pembaca sekalian. Jika ingin memanfaatkan momen untuk bersilatrahmi walau pun harus mengorbankan target Ramadan silahkan saja. Tapi, kalau ingin memenuhi target dan tidak bisa mengikuti acara sampai selesai, silahkan ungkapkan kepada teman untuk pamit pulang duluan. Insya Allah teman-teman akan mengerti.

Sudah berapa undangan bukber sampai hari ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun