Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Berapa Keuntungan Jualan di Pasar Dadakan Saat Ramadan?

27 Mei 2018   23:30 Diperbarui: 27 Mei 2018   23:43 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pasar Dadakan saat Ramadan (shopback.id)

Berjualan selama Ramadanmemang menjadi salah satu peluang bisnis yang menggiurkan. Namun, berapa sebetulnya keuntungan yang bisa didapatkan?

Kebetulan istri saya punya sahabat yang selalu langganan mengikuti bazar Ramadan setiap bulan puasa. Ia menjual siomay dan aneka macam menu berbuka puasa seperti kolak, biji salak dan gorengan. Semua makanan tersebut diolahnya sendiri.

Baca juga 5 Menu Sahur Terbaik Versi Anak Indekos, Murah dan Sederhana

Tujuannya tak berbeda dengan penjual lainnya. Ingin meraup keuntungan dari momen bulan Ramadan. Siapa sih yang tak butuh dana buat mudik dan merayakan Lebaran? Nah, jualan di pasar dadakan Ramadan ini menjadi salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan.

Usut-punya usut menyewa sebuah lapak di halaman masjid sebuah komplek elit di kawasan Tangerang Selatan memang tak murah namun juga tak terlalu mahal. Apalagi fasilitas yang diberikan sudah termasuk satu meja dan juga sudah tersedia tenda-tenda yang khusus untuk menampung para penjual. Pasti harga sewa lapak pun bervariasi dan amat tergantung pada kebijakan pengelolanya.

Karena menggunakan lahan parkir masjid, pengelolaannya langsung dari pihak masjid. Uang sewa tentu saja bisa jadi pendapatan masjid yang bisa digunakan untuk pembangunan, infak dan kebutuhan lainnya. Apalagi pada saat bulan Ramadan, biasanya pengeluaran masjid menjadi bertambah. Sebut saja pengeluaran listrik, takjil, hingga pemeliharaan masjid selama bulan Ramadan yang tentunya tak murah.

Satu lapak dengan ukuran kira kira 1,5 x 1 meter ini diberikan harga sewa sekitar Rp 700 ribuan per-bulan selama Ramadan. Nah, para penjual harus pandai-pandai memanfaatkan momen Ramadan. Pasalnya pada minggu keempat biasanya pasar dadakan sudah mulai sepi pelanggan. Alasannya cukup sederhana karena warga sudah ada yang sudah pulang mudik.

Baca juga Kalau Punya "Cinta", Persilakan Warteg Tetap Buka

Itulah sebabnya, pengelola biasanya sudah memberikan keleluasaan bagi para pedagang untuk mulai berjualan satu minggu sebelum Ramadan tiba. Itung-itung buat perkenalan.

Keuntungannya sendiri memang tak menentu, tergantung sepi dan ramainya pengunjung. Paling apes tentu saja pada saat ada acara buka puasa bersama di Masjid yang menyediakan aneka hidangan buka puasa bersama secara gratis. Jelas, acara seperti ini tak bisa dihindari apalagi jika mengundang ustaz kondang. Selain itu "musuh" bagi para pedagang di pasar dadakan Ramadan ini adalah hujan.

Memang, tak ada yang bisa menantang alam. Jika Tuhan sudah berkehendak, apapun harus kita terima. Bergitu katanya dengan pasrah ketika dagangannya tidak habis saat cuaca kurang bersahabat. Jika sudah demikian, biasanya makanan dibagikan secara sukarela kepada kerabat atau tetangga. "Daripada mubadzir!" tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun