Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Kisah Mencari Masjid Satu-satunya di Negeri Seribu Kasino

20 Mei 2018   22:51 Diperbarui: 21 Mei 2018   08:43 3052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mosquita de Macau, masjid satu-satunya di Macau (dok.pribadi)

Rasanya belum lengkap jika kunjungan saya ke Macau awal tahun 2018 lalu jika belum menemukan masjid. Sehari sebelumnya, masjid ini sebetulnya sudah dalam daftar tempat yang bakal saya kunjungi. Tapi, karena padatnya agenda kegiatan bersama Kompasianer lainnya, saya baru bisa mengunjungi Mosquita de Macau yang lokasinya ternyata berseberangan dengan Pelabuhan Macau di hari terakhir.

Saat itu padahal hari terakhir saya di Macau. Karena saya berencana extend dan melanjutkan perjalanan saya ke Hong Kong. Berbekal GPS dan keberanian, akhirnya saya berjalan kaki dari Hotel, kemudian melewati Senado Square ke arah Masjid satu-satunya di negara Macau. 

Meskipun Macau dikenal sebagai salah satu negara judi yang dikunjungi jutaan pengunjung setiap tahun, tapi negara ini tetap memberikan kebebasan dalam beragama termasuk untuk mendirikan sebuah masjid di pinggir kota. Lokasinya menurut saya tidak terlalu jauh dari Senado Square. Saya berjalan kaki kurang dari tiga kilometer saja di pagi hari saat langit masih gelap.

Sebuah pemakanan di Macau (dok.pribadi)
Sebuah pemakanan di Macau (dok.pribadi)
Saya sengaja berjalan kaki untuk menikmati suasana Macau pada pagi hari. Pemandangan yang sangat menarik dan memanjakan mata saya adalah beberapa bangunan tua di Macau peninggalan Portugis masih benar-benar dirawat. Yang saya rasakan memang sangat berbeda suasananya dengan di Hong Kong.

Menariknya lagi, pejalan kaki di Macau itu nomor satu. Benar kata orang-orang yang sudah pernah menyambangi beberapa negara maju. Di sini saya benar-benar menikmati menjadi seorang pejalan kaki. Sendirian, berjalan kaki dari tengah kota ke pinggir kota demi mencari sebuah masjid yang dijadikan tempat ibadah sekitar 400 orang komunitas muslim di Macau.

Sebuah rumah yang cukup megah di pinggir kota (dok.pribadi)
Sebuah rumah yang cukup megah di pinggir kota (dok.pribadi)
Hampir semua trotoar di Macau memiliki space yang cukup lapang. Membuat siapapun rasanya betah berjalan kaki ke manapun selama berada di Macau. Apalagi dengan berjalan kaki membuat saya bisa mendapatkan banyak foto bangunan-bangunan unik di Macau dengan gaya Portugisnya yang amat kental.

Budaya di Macau memang masih sangat kental dengan budaya dari Portugis. Negara ini dulunya memang dijajah oleh Portugis sebelum dikembalikan kepada Tiongkok. Begitu juga dengan Hong Kong yang merupakan bekas jajahan Inggris. Jadi, dua negara yang bertetangga ini memang memiliki ciri khasnya masing-masing.

Gerbang Masjid yang terkunci rapat (dok.pribadi)
Gerbang Masjid yang terkunci rapat (dok.pribadi)
Bak punggung merindukan bulan, sayang sekali ternyata gerbang masjid tertutup rapat dan digembok. Saya kemudian bertanya pada salah seorang warga yang sedang mencuci kendaraannya tepat di depan gerbang masjid ini.

"Sorry, may I ask? Is it close or open?" tanya saya.

"oh, yes it's open. you can enter anytime. But, I think no one there right now" timpalnya.

Saya pikir saya masih bisa mengejar salat subuh di Masjid ini. Karena jam salat subuh di Macau hampir mendekati pukul 6 pagi waktu setempat. Apa daya, akhirnya saya pun pulang dengan tangan hampa. Saya hanya bisa memotret masjid kecil dari balik jeruji pagar masjid dengan tembok yang sudah kusam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun