Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Guyub Rukun Buka Puasa bersama di Kampung Halaman

19 Mei 2018   14:19 Diperbarui: 19 Mei 2018   14:22 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyiapkan makanan (dok.pribadi)

Salah satu yang paling saya rindukan pada saat Ramadan adalah berbuka puasa bersama dengan keluarga dan kerabat di kampung halaman. Suasana kekeluargaan benar-benar terasa bukan hanya bersama keluarga tapi juga dengan tetangga rumah sekitar. Suasana akrab begitu terasa. Apalagi acara buka puasa bersama disiapkan bersama secara gotong royong.

Kaum perempuan biasanya menyiapkan makanan sejak sore sedangkan kaum laki-laki menyiapkan tempat sehingga bisa digunakan untuk berbuka puasa bersama keluarga dan tetangga. Suasana seperti ini rasanya agak sulit untuk didapatkan dan dirasakan di kota-kota besar. Suasana guyub rukun itulah yang masih tersisa di kampung halaman yang membuat rasa rindu ingin pulang.

Makan bersama, makanan dibagikan mulai dari yang paling tua kemudian kepada yang muda (dok.pribadi)
Makan bersama, makanan dibagikan mulai dari yang paling tua kemudian kepada yang muda (dok.pribadi)
Ditengah isu intoleransi, momentum Ramadan sebetulnya bisa digunakan untuk mengumpulkan semua tetangga dan kerabat untuk saling mengenal satu sama lain. Ibarat pepatah "tak kenal maka tak sayang" di momen berbuka puasa inilah tetangga bisa membuka diri dan mengenal satu sama lain mengenalkan asal, pekerjaan sampai hobi dan hal remeh temeh lain yang bisa dijadikan pokok pembicaraan.

Ibu-ibu menyiapkan hidangan (dok.pribadi)
Ibu-ibu menyiapkan hidangan (dok.pribadi)
Buat saya yang jarang pulang kampung ke kampung ayahanda di Situbondo, Jawa Timur, melihat foto-foto ini membuat saya mengingat kembali keakraban dan suasana kebersamaan meskipun dalam momen kecil seperti berbuka puasa bersama. Setelah berbuka puasa bersama kemudian dilanjutkan dengan salat isya dan salat tarawih bersama. Benar-benar terasa indah sekali. Itulah kenapa meskipun kampung halaman jauh dari modernisasi, tetap membuat kita rindu dengan suasananya. 

Momen bukan puasa bersama antara di kampung halaman dan di kota besar seperti di Jakarta memang sedikit berbeda. Momen buka puasa bersama di kota biasanya dihelat bersama teman kantor, teman semasa SMA atau kuliah sekaligus dijadiakan sebagai ajang kumpul bersama sampai diselenggarakan oleh beberapa perusahaan untuk mengundang blogger misalnya sembari mengenalkan produknya agar bisa diulas oleh blogger yang diundang.

Menurut saya, sah-sah saja melakukan buka puasa bersama di manapun dan dalam rangka acara yang berbeda sekalipun. Namun, semewah apapun hidangannya dan sebaik apapun tempatnya, suasana guyub rukun seperti di kampung halaman inilah yang tiada harganya. Saya pikir mungkin ada juga yang masih menyelenggarakan buka puasa bersama satu RT di musola atau masjid terdekatnya. 

Dengan momen buka puasa seperti ini sebetulnya RT bisa menjadikan ajang silaturahmi bersama. Menghilangkan rasa curiga dan segala prasangka. Atau bahkan bisa menjadi salah satu momen untuk rekonsiliasi bersama. Menghilangkan segala permasalahan dengan bertemu dan menyantap hidangan bersama. 

Negeri ini membutuhkan acara-acara yang bisa merekatkan satu sama lain. Salah satunya dengan acara buka puasa bersama.  Nah, bagaimana dengan buka puasa bersama di kampung Anda? 

Dzulfikar AlAla

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun