RAMADAN Pilihan

Pertahanan

7 Juli 2018   09:56 Diperbarui: 7 Juli 2018   09:58 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peluh semakin terlihat nyata bagi orang-orang yang bertahan dalam perjuangan
Musuhnya mengira bahwa mereka telah kalah dan sangat kalah
Tapi tidak, bagi mereka kemenangan sudah semakin dekat
Melintasi setiap langit yang memberi warna lengkap
Pelangi itu seakan semakin memberikan harap-harap
Hanya mereka, orang yang beriman yang dapat melihat

Bagaimana mungkin orang lain bisa berfikir sejauh mereka?
Sedang mempelajari akidah saja tak pernah tamat sampai tuntas
Padahal kepercayaan kepada Rabb semesta alam adalah kunci dari segalanya
Ada juga orang yang  tamat dalam ujian, bahkan mendapat predikat cumlaude
Namun, ternyata ujian hanyalah sebatas ujian sebagai formalitas belaka
Tak mengambil hikmah apalagi menerapkannya dalam kehidupan
Padahal, itulah point terpenting dalam perjalanan pelayaran

Mereka hanya bisa tersenyum, menyerahkan semuanya pada pencipta
Lantas, landasan yang lawan ambil adalah hanya sekadar kepentingan dunia
Bukti semakin menguatkan, dengan adanya pencampuran antara Haq dan batil
Memilihnya bukan tujuan, sebab masih adanya kebaikan sepenuhnya yang seharusnya diperjuangkan

Satu persatu hilang, sebabnya cukup klasik
Bahwa rasa memiliki dan cinta tanah air adalah keutamaan
Yang perlu ditakuti adalah bahkan seluruh jagat raya ini milik Allah
Sampai kapanpun dan bagaimana pun manusia mengelaknya
Jika Allah sudah berkehendak, maka kematian cepat atau lambat akan datang
Termasuk kematian seluruh dunia ini.

Membangun bersama-sama katanya lebih baik
Tapi sekali lagi, jika mendukung yang berbeda tujuan
Apakah kita tak memikirkan saudara kita nan jauh disana ?
Yang bahkan disetiap harinya tak tenang akibat penyerbuan
Lantas, bersama macam apa yang hendak dibentuk?

Semua mengglobal, semua tersistem, dan semua akan hancur pada waktunya

wallahu a'lam bish-shawab

Jakarta, 070718
Fiiya Amzya

@fiiya_amzya

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun