RAMADAN

Korban Global

5 Juli 2018   10:56 Diperbarui: 5 Juli 2018   11:14 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korban Global
koleksi pribadi

Sebuah titik keemasan yang pernah Berjaya kini terkikis sudah dalam hamparan ratanya tanah, terinjak, jarang terlihat, dan yang paling menyedihkan adalah ketika tanah itu di gali secara tak tahu diri hingga semakin menjepit sesuatu yang harusnya dilindungi.

Seakan semua itu semakin dianggap jijik tersebab hanya karena perbedaan rasa. Ditinggalkan dengan berbagai cara untuk bisa membuat seisi bumi melupa. Ia pernah bertahan beratus tahun silam, memberi tanda kebesaran bahwa pusatnya adalah sesuatu yang sangat berpengaruh.

Banyak yang menyangkal kekuatannya kala itu, sebab sesungguhnya hanya kerendahan hati yang dapat membuka mata untuk melihat cahaya yang dapat memaku setiap insan untuk tunduk.

Bahwa pembuktian sesungguhnya pernah terjadi, kita hanya perlu memahami hingga bisa melawan kebodohan global yang terjadi di masa ini. Masa dimana permasalahan semakin tak bisa terkendalikan oleh teknik tercanggih. banyaknya insan yang menganggap dirinya lebih dari  apapun berebut menguasai bumi tanpa tau sedikitpun siapa pencipta segala penjuru dunia ini.

Mereka tetap saling tertatih untuk saling merampas, menindas, dan menyegala sesuka hati, dengan cara apapun. Baik ataupun buruk yang terpenting mereka bisa berkuasa dan menguasai alam jagat raya.

Sementara itu, pelik sudah bagi mereka yang mempunyai keimanan tinggi, mereka yang sangat mengenal pencipta, mereka yang sangat percaya akan kehidupan setelah dunia. Menipis sudah, hingga penyakit lupa itu semakin menjalar menggerogoti generasinya.

Sebabnya jua masifnya ajaran yang berlawanan dengan arah yang lurus, membelokkan sebuah haluan hingga jalan buntu yang selalu di dapatkan. Banyak diantaranya gugur di jalan yang indah, banyak pula yang menyerah memilih untuk pulang lebih awal, atau memilih berada di zona aman.

Akankah langkah pejuang yang bertahan akan sampai pada tujuan ?

-Fiiya Amzya-

Jakarta, 050718

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun