"Terima Kasih Sahur Ikan Asinnya, Ya Sayang"
Hingga tak terasa waktu imsak datang. Kami mengakhiri sahur dengan meminum segelas air putih hangat dan ciuman kening dari suamiku.
"InshaaAllah, semoga puasa kita hari ini lancar ya sayang..." kata suamiku lembut
Aku tersenyum, "amiiiiinnn...inshaaAllah sayang..."
Bahagia rasanya bisa sahur bersama suami tercinta. Meski sederhana, namun sama sekali tidak mengurangi kenikmatannya. Meski berat ketika harus bangun dini hari dan menyiapkan sahur, tapi inshaaAllah ikhlas dalam menjalaninya.
"eh, lupa...makasih juga sahur ikan asinnya ya sayang..." ucap suamiku sambil melirikku
Aku membelalakkan mata dan langsung cemberut, "Loh kok ikan asin sih sayang ? aku gak masak ikan asin..." jawabku sedikit kesal
Suamiku tersenyum nakal, "loh, jadi tadi bukan ikan asin toh...?"
Aku mulai merajuk dengan manja, "aaaahhh masakan aku keasinan ya ? tuh kan ? masakan aku nggak enak ya ? ya kan ? asin banget kan ? sampe ikan tongkol pun kamu bilang ikan asin...hiks hiks hiks..."
Suamiku makin ketawa girang, "hahaa...eh beneran loh enak...justru aku memang lagi pengen makan ikan asin...nah masakan kamu tadi pas banget sama apa yang kubayangkan. Beneran deh !"
Kali ini aku meninju lengannya, "aaahhh kamu bohong! puasa gak boleh bohong loh! bilang aja masakanku nggak enak, iya kan?"
Suamiku terkekeh, "eh kan aku gak ada bilang gak enak sayang...janganlah merajuk...enak kok...beneran enak...i love youuuu..."