Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nostalgia, Cerita Lalu yang Memberi Kehangatan di Masa Kini

19 April 2021   13:07 Diperbarui: 19 April 2021   14:50 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program Samber THR Kompasiana hari ke-6 tanggal 19 April 2021 topiknya cukup menarik, para Kompasianer diharuskan menulis tentang nostalgia suasana Ramadan masa kecil kita.

Para, Kompasianer kemudian menuliskan pengalaman masa kecilnya dengan berbagai judul dan angle, cukup menarik dan jika diamati rata-rata mereka sangat fasih dan penuh emosi menceritakan suasana Ramadan saat mereka masih piyik.

Seperti ada kerinduan yang terpancar dari tulisan-tulisan mereka terhadap suasana Ramadan di kampung halamannya masing-masing saat mereka masih berumur sangat muda.

Mengapa menceritakan atau mengenang nostalgia itu seringkali menyenangkan?

Menurut Dr Erica Hepper pengajar Personality/Social Psychology University of Surrey Inggris, nostalgia adalah perasaan hangat yang dirasakan saat kita memikirkan tentang kenangan-kenangan indah di masa lalu.

Sering kali nostalgia rasanya rame bercampur aduk seperti permen nano-nano, kebanyakan terasa manis dan nyaman untuk dikenang, meskipun dalam saat bersamaan ada juga rasa pahit dan asem karena sebagian yang kita kenang sudah raib di telan masa.

Istilah nostalgia berakar dari kata Yunani Kuno, "nostos" (rindu pada rumah dan kampung halaman) dan "algos" (rasa sakit, duka,). 

Dalam berbagai kamus, nostalgia dapat diartikan sebagai kerinduan terhadap rumah atau lingkungan sekitar; juga rindu hal-hal di masa lalu; atau ingatan masa kecil atau masa muda seseorang.

Bernostalgia jika dilakukan dengan takaran yang pas dapat membuat manusia di masa sekarang menjadi lebih kuat menghadapi tantangan kekinian atau kecemasan akan masa datang. 

Di masa lalu seperti yang dituliskan oleh banyak Kompasianer dalam kehidupan masa kecilnya saat Ramadan, Andil utama kepusingan mungkin hanya keinginan untuk berbuka dengan makanan tertentu atau bermain apa agar puasa terasa berjalan cepat.

Tak perlu memikirkan mau memasak apa, bagaimana menyediakan uang untuk membeli bahan masakan tersebut, ingin jajan tinggal minta duitnya sama orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun