Evita Yolanda
Evita Yolanda Dokter

Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Mencegah 6 Gangguan Kesehatan di Musim Mudik

7 Juni 2018   07:50 Diperbarui: 7 Juni 2018   23:21 3407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencegah 6 Gangguan Kesehatan di Musim Mudik
Ilustrasi: radarsriwijaya.com

Dehidrasi dapat ditandai dengan perubahan warna urin menjadi lebih gelap dan pekat, buang air kecil menjadi jarang dan sedikit, kulit kering dan tidak elastis (jika ditarik, lambat kembali), pusing, sakit kepala, nadi cepat, pada kasus yang berat dapat tidak sadarkan diri.

Warna urin. Sumber: dictio.id
Warna urin. Sumber: dictio.id

Kulit dehidrasi lambat kembali. Sumber: mediskus.com
Kulit dehidrasi lambat kembali. Sumber: mediskus.com

Hal yang dapat dilakukan sebagai pencegahan:

  • Bagi yang tetap berpuasa, cukupkan kebutuhan 8 gelas (sekitar 2 liter) per hari pada waktu berbuka. Bawa persediaan air mineral sehingga tidak repot terlalu sering membeli air minum dalam perjalanan.
  • Mengonsumi makanan berkuah dan buah yang banyak airnya.
  • Menghindari minuman seperti teh dan kopi karena akan memperbanyak pengeluaran cairan lewat buang air kecil.
  • Menggunakan pelembap kulit untuk menurunkan transepidermal water loss, mencegah kehilangan cairan dari penguapan melalui kulit.

4. Nyeri Otot

Kondisi ini dapat terjadi baik selama perjalanan atau baru terasa setelah sampai di tempat tujuan. Nyeri otot terjadi karena akumulasi asam laktat yang merupakan produk sampingan dari metabolisme karbohidrat.

Laktat terbentuk ketika otot beraktivitas secara terus menerus sehingga mengalami kondisi suplai oksigen yang kurang. Nyeri ini akan hilang bila otot beristirahat.

Hal yang dapat dilakukan yaitu melakukan peregangan selama di perjalanan dengan langkah sebagai berikut:

Peregangan di perjalanan. Sumber: dinkes.brebeskab.go.id
Peregangan di perjalanan. Sumber: dinkes.brebeskab.go.id
5. Mabuk Kendaraan

Mabuk kendaraan terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara apa yang dilihat oleh mata dan bagaimana tubuh menginterpretasikan gerak kendaraan.

Mabuk kendaraan ditandai dengan mual, muntah, kepala pusing, terasa berputar-putar, keringat dingin, tubuh menjadi lemas, hingga pingsan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun