Mohon tunggu...
Nadira Aliya
Nadira Aliya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk tetap menghidupkan pikiran

Halo! Saya Diraliya, seorang penulis lepas yang cerewet ketika menulis namun kalem ketika berbicara. Selamat membaca tulisan-tulisan saya, semoga ada yang bisa diambil darinya :)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

7 Jurus Kreatif Menjawab Pertanyaan "Kapan Nikah?" Saat Lebaran

14 Juni 2018   20:49 Diperbarui: 16 Juni 2018   19:01 3449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belum menikah kadang memang pilihan pribadi (Sumber: Pixabay.com)

Menjelang hari Raya Idul Fitri, ada para pemuda-pemudi yang bimbang menghadapi hari yang sakral ini. Kebiasaan orang-orang Indonesia untuk bertanya mengenai progres kehidupan, menjadi penyebabnya. Entah sekedar berbasa-basi atau memang ingin tahu betulan. Termasuk pula salah satunya pertanyaan "kapan nikah?", yang walau sebetulnya dimaksudkan untuk bercanda, tak jarang menyakiti hati orang yang ditanya. 

Memang sulit menjawab pertanyaan kapan nikah. Saat tak ada pasangan, rasanya semuanya serba tak pasti dan buram. Lebih-lebih tertekan lagi jika ditanya pertanyaan ini saat sudah memiliki calon. Pasalnya, ada calon belum berarti sudah punya rencana menikah. Ada banyak hal yang perlu dipikirkan terlebih dahulu, termasuk biaya untuk menikah yang tak sedikit jumlahnya. 

Daripada bersungut-sungut dalam hati dan diam-diam tersinggung ketika ditanya "kapan nikah?", mungkin sebaiknya gunakan cara-cara kreatif untuk menjawab pertanyaan sakral ini. Santai saja, penanya juga belum tentu serius bertanya dan ingin membantu agar Anda cepat menikah. Jadi, jawabannya juga tak mesti serius bukan?

1. "Nanti, hari Sabtu atau Minggu"

Klasik, setiap pernikahan lazimnya memang diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Jarang sekali ada orang yang menikah di hari selain dua hari libur tersebut, kecuali jika memang sudah kehabisan gedung atau tempat untuk menikah, padahal sudah menetapkan tanggal. 

Karena ucapan adalah doa, yang penting jawab dulu (Sumber: Pixabay.com)
Karena ucapan adalah doa, yang penting jawab dulu (Sumber: Pixabay.com)
Cara menjawab yang satu ini juga amat positif, menunjukkan harapan untuk menikah di masa depan, walaupun belum ada calon atau masih terkendala berbagai hal. Kalau perlu, tanya kembali si penanya, "kalau Tante/Om dulu menikah kapan?" sehingga topik pembicaraan pun beralih. 

2. "Bantu cari calonnya dong, Om, Tante."

Kalau alasan sampai sekarang belum menikah adalah masih menjalin hubungan long distance relationship (bahkan belum bertemu, saking jauhnya) dengan pasangan, maka jawaban ini bisa juga dipakai untuk menjawab. 

Jodoh nggak kemana, tapi kalau nggak kemana-mana, gimana ketemu jodoh? (Sumber: Pixabay.com)
Jodoh nggak kemana, tapi kalau nggak kemana-mana, gimana ketemu jodoh? (Sumber: Pixabay.com)
Tak ada salahnya kok, meminta dijodohkan dengan orang yang siapa tahu memang baik dan cocok dengan diri sendiri. Bisa jadi di luar sana ada kenalan-kenalan kerabat kita yang juga sedang menunggu bertemu jodohnya. Daripada saling tunggu, mengapa tak mengajukan diri saja?

3. "Mohon doanya, ya..."

Untuk semua orang yang merasa sudah menemukan pasangan yang cocok namun masih terkendala menikah, jawaban yang satu ini bisa menjadi solusi pertanyaan "kapan nikah". 

Semakin banyak yang tanya, semakin banyak doa (Sumber: Pixabay.com)
Semakin banyak yang tanya, semakin banyak doa (Sumber: Pixabay.com)
Namun, biasanya penanya akan kembali menasihati : "jangan ditunda,dong", tanpa mau tahu kendala yang sedang dihadapi. Jika bertemu penanya seperti ini, tanya balik saja, "gimana sih, rasanya menikah?", dijamin akan ada perbincangan yang lebih menarik dan hidup. 

4. "Iya nih, penghulunya lagi mudik"

Jawaban yang ini jelas akan memicu gelak tawa para kerabat. Memang betul sih, amat jarang sebuah pernikahan dilangsungkan di hari Raya, sebab para penghulu pun sedang cuti mudik. 

Nggak ada penghulu, nggak ada pernikahan (Sumber: Pixabay.com)
Nggak ada penghulu, nggak ada pernikahan (Sumber: Pixabay.com)
Ingat-ingat lagi, penanya tak selalu serius menanyakan perihal kapan kita akan menikah. Jawaban yang tidak serius-serius amat janganlah ditanggapi dengan serius dan dahi mengkerut. Santai saja dan jadikan bahan bercanda agar hati tak sakit melulu. 

5. "Ajarin dong, biar bisa cepat nikah"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun