Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Idulfitri di Pulau Belakangpadang, Melihat Pawai hingga Berwisata

15 Juni 2018   20:17 Diperbarui: 16 Juni 2018   22:11 4104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pawai takbiran di Belakangpadang, Batam. | Dokumentasi Pribadi

Allaahu akbar...Allaahu akbar...Allaahu akbar... Laa illaa haillallahuwaallahuakbar... Allaahu akbar walillaahil hamd...

Miniatur masjid saat pawai takbiran di Belakangpadang, Batam. | Dokumentasi Pribadi
Miniatur masjid saat pawai takbiran di Belakangpadang, Batam. | Dokumentasi Pribadi

Suara takbir bergema di sepanjang penjuru Pulau Belakangpadang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis Malam (14/6). Alunan khas hari raya tersebut berasal dari iring-iringan warga yang berkeliling pulau sambil membawa beduk, miniatur astaka  replika masjid, hingga beragam simbol Islam dan huruf hijiayah.

Miniatur masjid saat pawai takbiran di Belakangpadang, Batam. | Dokumentasi Pribadi
Miniatur masjid saat pawai takbiran di Belakangpadang, Batam. | Dokumentasi Pribadi
Miniatur masjid dan replika astaka tersebut dihias sedemikian rupa dengan aneka lampu yang berwarna-warni membuat siapa pun ingin melihat lebih dekat. Itu makanya tak heran, sepanjang jalur pawai yang dimulai dari Lapangan Indera Sakti, pelabuhan, pasar, Masjid Raya Belakangpadang, hingga kembali lagi ke Lapangan Indera Sakti, penuh oleh warga yang ingin melihat dan mengabadikan momen tersebut.

Beduk yang dibawa berkeliling saat pawai takbiran di Belakangpadang, Batam. | Dokumentasi Pribadi
Beduk yang dibawa berkeliling saat pawai takbiran di Belakangpadang, Batam. | Dokumentasi Pribadi

Terlebih di titik utama Lapangan Indera Sakti. Banyak warga yang memilih untuk duduk di tribun lapangan tersebut yang terbuat dari semen. Beberapa ada yang memilih duduk di atas sepeda motor yang mereka bawa masing-masing. Mereka rela berdesakan untuk melihat acara yang rutin diadakan dua kali dalam setahun tersebut, yakni setiap malam Idulfitri dan Iduladha.

Dimanfaatkan untuk Ajang Berwisata

Selain sebagai ajang silaturahmi, Idulfitri juga biasanya dimanfaatkan oleh umat muslim sebagai momen untuk berlibur bersama keluarga. Biasanya tempat wisata yang banyak dikunjungi adalah objek-objek yang tak jauh dari rumah, atau yang berada di sekitar kampung halaman. 

Bawa huruf hijaiyah berwarna-warni. | Dokumentasi Pribadi
Bawa huruf hijaiyah berwarna-warni. | Dokumentasi Pribadi
Pada malam lebaran, selain menonton pawai takbiran banyak warga Belakangpadang yang memilih menghabiskan waktu di pusat kuliner Lang Lang Laut yang berada persis di samping pelabuhan. Anak-anak bermain kembang api, sementara orang dewasa duduk-duduk santai sambil menikmati kuliner dan suasana pantai.

Beberapa ada juga yang lebih memilih menikmati aneka makanan dan minuman di kopitiam yang tersebar di sekitar pelabuhan. Warga biasanya hanya memesan makanan ringan, kopi dan teh tarik. Mereka umumnya duduk bermeja-meja dengan keluarga dan kerabat sambil mengobrol akrab, khas orang Melayu.

Bermain kembang api di Lang Lang Laut. | Dokumentasi Pribadi
Bermain kembang api di Lang Lang Laut. | Dokumentasi Pribadi
Saya yang biasa menghabiskan waktu malam Idulfitri bersama keluarga di rumah sedikit tercengang. Apalagi suasananya memang sangat ramai. Mereka seolah melupakan sejenak makanan-makanan khas hari raya yang biasa disiapkan jauh-jauh hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun