Cucum Suminar
Cucum Suminar Full Time Blogger

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Sop Buah, Minuman Segar nan Menyehatkan

1 Juni 2018   13:37 Diperbarui: 1 Juni 2018   13:41 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sop Buah, Minuman Segar nan Menyehatkan
Sop Buah. | Dokumentasi Pribadi

Apa minuman favorit saat Ramadan? Jawabannya adalah semua aneka minuman dingin. Usai "mengosongkan perut" selama 12 jam, segar rasanya menyeruput segelas penganan manis yang diberi bongkahan es, apapun itu campurannya, baik kolak, cendol, bubur, maupun aneka buah.

Kalau saya pribadi lebih suka sop buah, es batu yang sudah dihancurkan kemudian diberi potongan buah, es krim, sirup dan susu kental manis. Rasanya segar, apalagi bila diteguk sesaat usai beduk magrib bergema. Rasa dahaga yang membuncah selama satu hari penuh, seperti hilang tak bersisa.

Selain sensasi segar yang dihasilkan, saya memilih sop buah sebagai minuman favorit juga karena relatif lebih sehat, asal mungkin susu kental manis dan sirup ditambahkan secukupnya. Tidak terlalu banyak hingga menimbulkan rasa "giung" dan mengganggu kadar gula dalam tubuh. Terlebih, buah-buah yang saya campurkan juga biasanya adalah buah-buahan yang sudah manis secara alami, sehingga sirup dan susu kental manis hanya sebagai tambahan saja.

Jenis Buah Bisa Disesuaikan

Saya suka membuat dan mengudap sop buah karena cukup praktis. Kita hanya perlu mencampurkan es batu yang sudah di blender, susu kental manis dan sirup yang mudah didapatkan dari mulai warung tetangga hingga supermarket besar. Biasanya saya suka membeli susu kental manis yang sachet, alasanya biar tidak kebablasan mencampurkan ke sup buah tersebut.

Setelah mencampurkan susu, es batu, dan sirup, kita tinggal menambahkan potongan buah-buahan. Serunya, buah yang ingin kita campurkan bisa kita pilih sendiri sesuai selera --sesuai budget juga tentunya. Saya sering nih mencampurkan buah-buahan tergantung tanggal. Kalau masih tanggal muda, suka memilih buah-buahan premium, kalau sudah akhir bulan pilih yang harganya lebih terjangkau.

Selain itu, kita juga bisa memilih apakah mau membeli buah-buahan yang cukup ribet, harus dikupas, dipotong, dan dibersihkan dengan seksama, atau cukup membeli buah-buahan praktis yang hanya tinggal iris, misalkan anggur, stoowbery, sawo atau belimbing yang konon katanya memiliki banyak manfaat. Alpukat dan buah naga juga tidak terlalu ribet, tinggal potong jadi dua dan kerok dengan menggunakan sendok.

Memiliki Banyak Manfaat

Bukan rahasia lagi, bila buah-buahan memiliki banyak manfaat. Ahli kesehatan bahkan menyarankan agar kita mengkonsumsi buah secara rutin setiap hari dengan jumlah tertentu. Apalagi setiap jenis buah memiliki kandungan yang berbeda, namun tetap dibutuhkan oleh tubuh.

Buah merupakan sumber vitamin. Terkadang malah ada beberapa vitamin yang tidak bisa kita dapatkan dari jenis makanan lain, termasuk sayuran, harus diperoleh dari buah. Selain itu buah juga kaya akan sumber air dan gizi untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Sumber anti oksidan, hingga dapat mencegah penyakit tertentu. Bahkan ada peribahasa berbahasa Inggris juga kan, "An apple a day, keep the docter away."

Berberapa buah bahkan dipercaya dapat mencegah dan mengobati kanker, memulihkan stamina tubuh dan meningkatkan daya tahan, bahkan bisa digunakan sebagai menu diet. Meski untuk diet mungkin disarankan untuk dikudap secara utuh, tidak diberi campuran lain. Beberapa buah juga bahkan dipercaya dapat digunakan sebagai obat luar, seperti bisul dan jerawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun