cipto lelono
cipto lelono Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Hindari 2 Hal Ini dalam Pertemuan "Trah" agar Silaturahmi Tidak Salah Arah

16 April 2024   06:32 Diperbarui: 18 April 2024   09:40 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hindari 2 Hal Ini dalam Pertemuan "Trah" agar Silaturahmi Tidak Salah Arah
Ilustrasi orang-orang yang berasal dari silsilah yang sama (satu garis keturunan). Sumber: https://www.facebook.com/solozamandulu

Bulan syawal juga banyak diwarnai aktivitas pertemuaN keluarga "trah". Kegiatan ini juga memanfaatkan momen idul fitri. Sehingga bulan syawal menjadi magnit bagi banyak keluarga yang ingin menghimpun anggota keluarganya.

Pertemuan "Trah" itu penting. Sebab selain sebagai forum mendoakan kedua orang tua (yang sudah meninggal), juga sebagai forum silaturahmi keluarga inti dan orang-orang yang berasal dari satu keturunan. Maka acara yang diselenggarakan semestinya bernuansa silaturahmi.

Bulan syawal di semua lini masyarakat banyak digelar pertemuan keluarga "trah" atau "bani". Apakah itu di desa maupun kota. Mereka berusaha menghimpun semua keluarga yang berasal dari berbagai daerah.

Semangat bertemu keluarga inilah yang mendorong seseorang tidak melihat jauhnya jarak, capek maupun alasan lainnya. Bertemu anggota keluarga adalah cita-cita semua orang.

Temu "Trah" atau Temu Gengsi?

Tidak semua orang yang berasal dari satu silsilah dapat menjadi orang-orang yang sukses. Biasanya ukuran yang digunakan adalah keberhasilan ekonomi. Amatan penulis, anak kembar pun bisa mempunyai keberuntungan hidup masing-masing.

Oleh sebab itu harus ada usaha maksimal dari para sesepuh keluarga agar kegiatan tersebut tidak bergeser menjadi ajang kompetisi gengsi.

Pertanyaan ini sebagai respon atas munculnya fenomena kegiatan temu "trah" yang bisa dikategorikan salah arah. Mengapa demikian?

Sebab ada juga pertemuan keluarga "trah" digunakan sebagai media tampil diri atas keberhasilannya secara ekonomi. Sehingga tema silaturahminya bergeser dari tujuan utamanya. Maka akan mengganggu dan menghambat rajutan silaturahmi yang dirancang sebagai tujuan utama.

2 Hal penting yang wajib dipahami dalam kegiatan Temu "Trah"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun