Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berbagi 2.000 Nasi Bungkus di Bulan Suci

20 Mei 2018   18:24 Diperbarui: 20 Mei 2018   18:41 1433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasien di Rumah Sakit menerima nasbung (foto: dok pri)

Sekitar 50 komunitas Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang yang tergabung dalam Lintas Komunitas (LK), Minggu (20/5) sore membagikan sedikitnya 2.000 nasi bungkus (nasbung) di 17 titik yang telah ditentukan. Seperti apa meriahnya berbagi di bulan suci ini ? Berikut catatannya.

Perhelatan yang melibatkan hampir 300 relawan ini, awalnya diinisiasi oleh komunitas sosial Lentera Kasih untuk Sesama (Lensa) Kota Salatiga. Di mana, gagasan yang dilempar ke publis sejak dua minggu lalu tersebut, ternyata direspon positif oleh beragam komunitas. Terkait hal itu, digelar dua pertemuan guna mematangkan bakti sosial di bulan penuh berkah.

" Lensa sendiri menyiapkan 1.000 nasbung, sedangkan komunitas lainnya menyediakan 1.000 nasbung. Dalam realisasinya, nasbung yang terkumpul mencapai hampir 2.200 bungkus," ungkap Tri Wijaya selaku Ketua Lensa Kota Salatiga.

Kelompok II yang bertugas di RSUD Salatiga (foto: dok pri)
Kelompok II yang bertugas di RSUD Salatiga (foto: dok pri)
Karena melibatkan ratusan relawan, maka, lanjut Tri Wijaya, pihaknya membagi 17 kelompok yang bertugas mendistribusikan 2.200 nasbung ke warga Kota salatiga yang tengah menjalankan ibadah puasa. Di mana, aktifitas itu sudah sejak pk 15.00 dimulai di lapangan Panca Sila, selain ribuan nasbung, ikut dikumpulkan makanan kecil untuk sekedar berbuka.

Hingga pk 16.00, praktis seluruh relawan berikut ribuan nasbung telah berkumpul di lokasi. Setelah mendapat pengarahan sebentar, ratusan relawan mulai bergerak ke titik- titik sasaran, mulai Masjid, Rumah Sakit hingga tempat keramaian lainnya. Tak butuh waktu lama guna mendistribusikan makanan pembuka puasa tersebut, dalam tempo 30 menit, semua ludes terbagikan.

Kompasianer Salatiga tak mau ketinggalan (foto: dok pri)
Kompasianer Salatiga tak mau ketinggalan (foto: dok pri)
Berbeda dengan pembagian sembako mau pun nasbung di daerah lain yang kerap mengundang kericuhan, dalam aksi berbagi LK ini, praktis tak ada kegaduhan sedikit pun. Pasalnya, orang yang membutuhkan tidak perlu antre, sebab relawanlah yang mendatangi umat Muslim dan memberikan nasbung.

Masyarakat yang tengah menjalankan ibadah puasa, sangat mengapresiasi aksi sosial ini. Sebab, selain para relawan mendatangi target di berbagai lokasi vital (Rumah Sakit), mereka juga membaginya secara merata. " Sebagai umat Islam yang lagi berpuasa, kami sangat berterima kasih atas dukungan kawan- kawan di LK," kata Sururi (45) warga Kabupaten Semarang yang tengah menunggui kerabatnya di RSUD Kota Salatiga.

Ludes dalam sekejab di RSUD Salatiga (foto: dok pri)
Ludes dalam sekejab di RSUD Salatiga (foto: dok pri)
Berbagi tanpa Sekat

Begitu pula yang disampaikan oleh  Lastri (35) yang menunggui putranya opname di RSUD Kota Salatiga, ia merasa terbantu dengan pembagian nasbung itu. Sebab, dirinya hanya sendirian dan tak mungkin keluar untuk membeli makanan pembuka. " Jelas sangat- sangat membantu, karena anak saya tidak mungkin saya tinggal sendirian," jelasnya sembari mengacungkan jempol.

Tepat pk 17.00 seluruh relawan yang sebelumnya tersebar di 17 titik, usai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke lapangan Panca Sila. Di mana, selain tersaji hiburan angklung dari sekelompok pemuda Banyubiru, Kabupaten Semarang, mereka juga bersiap berbuka bersama. Terlihat di meje panjang, beragam makanan dan minuman telah tersaji.

Makanan dan minuman untuk bukber relawan(foto: dok pri)
Makanan dan minuman untuk bukber relawan(foto: dok pri)
Ada hal yang menarik dari aksi LK ini, yakni terdapat banyak relawan yang bukan pemeluk agama Islam. Kendati jelas- jelas non Muslim, namun, mereka sangat antusias dalam mengikuti berbagi di bulan suci itu.  Salah satunya adalah Louise Alexander (35) seorang guru di SD Marsudirini di Salatiga, ia yang merupakan relawan Lensa, sejak siang hari sudah terlihat di lapangan Panca sila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun