Mohon tunggu...
Juliandi
Juliandi Mohon Tunggu... Swasta -

Tetap menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Masjid Mualaf Tionghoa Palembang

20 Mei 2018   07:04 Diperbarui: 20 Mei 2018   09:18 2537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: www.indonesiakaya.com

Palembang kota tua dan bersejarah di nusantara. Diklaim sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya, pusat budaya, dan keagamaan.

Banyak warga keturunan yang telah menjadi satu dengan warga asli, keturunan India biasa disebut tambi, keturunan Arab disebut ayeb, sementara keturunan Cina disebut dengan Tionghoa.

Tiga besar yang sangat mempengaruhi kota ini adalah Tionghoa, Palembang dan Arab. Baik secara budaya bahkan agama. Tiga ini memilki karakter kuat yang saling berkaitan dan menyatu diberbagai sendi kehidupan kecuali untuk urusan kepercayaan.

Terkait soal arsitektur, di kota ini ada beberapa masjid yang menggabungkan karakter dua atau tiga budaya dalam arsitekturnya. Salah satunya, Masjid Muhammad Ceng Ho, dibangun pada 2005 silam dengan arsitektur unik bergaya Cina, Arab dan Palembang. 

Ketika anda mulai melangkahkan kaki ke gerbang utama, tentu aura Tiongho terasa jelas. Mengingat bentuk gerbangnya mirip sekali arsitektur cina dengan warna merahnya dengan ujung-ujung atap yang melengkung seperti di film-film kerajaan cina atau pintu kerajaan langit di serial film Sun Go Kong. 

Tipe bangunan Masjid Ceng Ho ini sangat unik sekali dan mungkin satu-satunya di Palembang. Hanya ada dua masjid di kota ini, yang punya ciri khas, pertama Masjid Agung dan Masjid Ceng Ho. 

Begitu anda memasuki bagian halamannya selintas akan di bawa ke suasana film-film kungfu Cina. Ditambah tamannya yang asri penuh tanaman hingga membuat sejuk memandang, perpaduan warna merah dan hijaunya menunjukkan ini perpaduan antara dua hal. Merah identik dengan Tionghoa sedangkan hijau identik dengan Islam. 

Masjid dibuat atas dasar prakarsa para mualaf Tionghoa atau yang tergabung dalam Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), tujuannya untuk menampung para Tionghoa mualaf yang ingin memperdalam ilmu Islam.

Tak heran biasanya masjid ini menjadi tempat dakwah, dan kerap kali agenda pengucapan syahadat terjadi disini, khususnya warga Tionghoa yang baru masuk Islam.

Bukan berarti masjid ini khusus orang Tionghoa atau mualaf, masjid terbuka untuk seluruh umat muslim di dunia. Karena kebetulan dibangun para Muslim keturunan Tionghoa hingga arsitektur dan namanya kental dengan budaya mereka.

Ceng Ho sendiri adalah panglima perang Cina beragama Islam yang datang ke Palembang dengan pasukannya sekaligus memperkenalkan Islam di Palembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun