Mohon tunggu...
Ana Sopanah
Ana Sopanah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Widyagama Malang

Saya adalah Dosen FE Akuntansi di Universitas Widyagama Malang dan Aktif di beberapa organisasi Profesi Moto: Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kampung Tematik Dukung Industri Kreatif di Kota Malang

20 Maret 2018   00:42 Diperbarui: 21 Maret 2018   00:58 4291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Warna Warni (Dokumentasi Pribadi)

Indonesia sebagai negara berkembang terus berupaya meningkatkan mutu perekonomiannya agar terhindar dari bahaya merosotnya ekonomi. 

Ekonomi kreatif dianggap berpotensi besar dalam memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa, mengembangkan ekonomi berbasis kepada sumber daya yang terbarukan, serta menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa. 

Isu tentang ekonomi kreatif menjadi semakin senter diperbincangkan setelah pemerintah mencanangkan Inspres No 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.

Dalam Inpres tersebut dijelaskan bahwa terdapat 14 pilar dari ekonomi Kreatif yaitu periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, penelitian dan pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, televisi dan radio, dan permainan video (lihat gambar 2). 

Pada tahun 2015, pilar ekonomi kreatif berkembang menjadi 15 dengan penambahan industri kuliner yang merupakan makanan khas daerah. Saat ini industri kreatif berjalan semakin luas dan memiliki pilar-pilar kuat di masing-masing bidang karena memang mengusung kreativitas pelaku bisnis tersebut.

Tak terkecuali di Kota Malang. Kota yang dikenal dengan julukan Kota Pendidikan Kota Pariwisata, dan Kota industri yang berkesinambungan dengan tagline 'Beautiful Malang'.sangat "wellcome" dengan isu ekonomi kreatif. Kota ini bahkan telah mencanangkan dirinya sebagai Kota Kreatif dengan digelarnya dua even besar pada tahun 2016. 

Pertama Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) ke-2 yang dilaksanakan pada tanggal 1-5 April 2016 yang dihadiri oleh berbagai negara. Kedua Festival Mbois yang dilaksanakan pada tanggal 3 November 2016 dan berakhir tanggal 10 Desember 2016. Event besar bagi pegiat ekonomi kreatif dipusatkan di tiga tempat berbeda yaitu Malang Digital Lounge, MX Mall, dan Graha Cakrawala.

Dalam kerangka mendukung Kota Kreatif Pemerintah Kota Malang menciptakan Kampung Tematik di hampir setiap wilayah. Beberapa Kampung Tematik yang tercipta karena ide-ide dari masyarakat sekarang menjadi destinasi wisata dan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat. Beberapa Kampung Tematik yang ada di Kota Malang diantaranya: Kampung Glintung Go Green (3G), Kampung warna warni Jodipan (KWJ), Kampung 3D,  Kampung Budaya Polowijen, dan Kampung Biru Arema.

Kampung Glintung Go Green (3G),

Kampung 3G  berada di RW 23 Kelurahan Glintung di inisiasi oleh Ketua RW, Ir. H. Bambang Irianto diawali dengan kegiatan sederhana, yakni penghijauan lingkungan yang dimulai sejak Februari 2012. 

Gerakan ini dinilai sejalan dengan program Pemerintah Kota Malang dalam melakukan gerakan penghijauan, Malang Ijo Royo-royo. Dalam pelaksanaannya disepakati, warga sepakat memiliki tanaman hijau di setiap rumah sebagai syarat untuk memperoleh layanan administrasi kependudukan. Khusus bagi mereka yang tidak mampu membeli tanaman, maka pihak RW tak segan memberikan bantuan berupa tanaman yang wajib dirawat yang bersangkutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun