Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Senja Ramadan yang Berfaedah, di Pinggiran Danau Situ Gintung Ciputat

16 Mei 2019   04:59 Diperbarui: 16 Mei 2019   05:01 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga Tangerang Selatan (Tangsel), mana suaranya !! Kompasianer yang berdomisili di Tangsel ternyata banyak juga lo, tergabung dalam Ketapels (Kompasianer Tangerang Selatan Plus). Bicara Kota Tangsel,  wilayah ini punya sekira 9 Situ (danau buatan) yang tersebar di beberapa titik, beberapa Situ kini kondisinya mengkawatirkan karena fungsi alih lahan -- sayang ya.

Dan salah satu Situ yang cukup familiar, adalah SItu Gintung, yang terletak di Raya Juanda - Ciputat -Tangsel, lokasinya cukup strategis (tidak jauh dari jalan raya) dan mudah dijangkau. Danau yang dibuat pada tahun 1932-1933 ini, dulunya memiliki luas 31 hektare, kemudian setelah ambrol pada 27 Maret 2009 menciut menjadi 21,4 hektare.

Jebolnya Situ Gintung pada pukul 04.00 Wib, memuntahkan sekira 2,1 juta meter kubik air dan  melanda rumah yang ada di bawah tanggul. Musibah yang terjadi saat sebagian orang masih terlelap ini, menelan korban hingga 100 orang meninggal, kemudian dinyatakan sebagai bencana terburuk dalam sejarah Situ Gintung.

Sontak semua perhatian langsung tertuju pada Situ Gintung, bantuan datang bertubi-tubi kala itu, termasuk Presiden SBY dan Wapres Jusuf Kalla menyempatkan berkunjung ke lokasi bencana. Sampai beberapa hari ke depan, Situ Gintung menjadi tajuk utama di hampir semua media cetak dan eletronik baik lokal maupun nasional.

Situ Gintung-dokpri
Situ Gintung-dokpri
Kesigapan Pemerintah Kota  Tangsel bekerjasama dengan Pemprov  Banten patut diacungi jempol, Situ Gintung segera ditangani serius dan kini tampak jauh lebih cantik dan kokoh. Keadaan Situ Gintung relatif aman dan rapi, mulai banyak warga sekitar berdatangan, meskipun dari sisi kebersihan harus lebih diperhatikan.

-------

Situ Gintung-dokpri
Situ Gintung-dokpri
Ramadan tahun ini, saya mengajak anak istri jalan-jalan ke Situ Gintung, menikmati suasana sore dan pemandangan, sambil menunggu datangnya waktu berbuka. Gadis kecil saya sudah puasa sehari penuh, tugas si ayah adalah menjaga mood, agar anak kesayangan tetap bersemangat menjalankan puasa.  

Karena lokasi Situ Gintung tidak terlalu jauh dari rumah (sekira 2 KM-an),   maka kami sekeluarga menyebut kegiatan ini dengan istilah "liburan tipis-tipis". Bagaimana tidak tipis-tipis coba, kami tidak perlu bekal -- lagian puasa ya, hehe- , memakai baju seadanya yang nempel di badan, sangu sekedarnya, yang pasti dipersiapkan uang parkir tiga ribu rupiah saja sekali parkir (durasi jam bebas).

Seperti saya singgung di atas, kondisi kebersihan di sekitar Situ memang cukup memprihatikan. Sampah plastik (terutama bungkus makanan minuman) berserakan, mulai dari jalanan menuju Situ, jembatan yang membelah Situ, sampai area di pinggir situ. Seharusnya Pemkot Tangsel segera turun tangan, membuat gerakan atau kampanye yang masif, meningkatkan kesadaran masyarakat agar bersih lingkungan.

Masyarakat kita, memang musti sering dan selalu diingatkan tentang pentingnya kebersihan, serta dampak membuang sampah sembarangan -- satu diantaranya banjir,

Komunitas untuk Negeri sedang memungut sampah-dokpri
Komunitas untuk Negeri sedang memungut sampah-dokpri
Beruntung, saya bertemu dengan anak-anak muda dari Komunitas untuk Negeri, yang sedang mengadakan program Gertak (Gerakan Pungut sampah dan Berbagi Takjil) di sekitar Situ Gintung. Saya sempat berbincang dengan Bilqis Qurota, Manager Program,  Komunitas untuk Negeri, mengatakan, bahwa program Gertak tidak hanya ingin berbagi takjil, tapi musti ada feedback nya yaitu Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun