Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Beda Lebaran di Kota dan di Kampung Halaman

14 Juni 2018   11:33 Diperbarui: 14 Juni 2018   14:12 2295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana sholat ied di kampung halaman- dokpri

Sebagai perantau yang beranak pinak di tanah rantau, saya merasakan bagaimana suasana lebaran di Ibukota. Kemeriahan hari kemenangan, hanya terasa di hari pertama setelah sholat Idul Fitri. Hari berkunjung, berkumpul dengan sanak saudara, dilakukan beberapa saat selepas sholat di masjid atau tanah lapang.

Kebetulan saya ikut berkumpul, dengan keluarga besar dari orang tua dari istri atau  mertua. Orang tua kami tinggal di perumahan pinggiran ibukota, warga menerapkan tradisi khas orang kota banget. Pengurus RT mencetuskan inisiatif praktis dan sangat simple, yaitu mengumpulkan warga di lokasi strategis Perumahan. Kami sekeluarga pergi ke taman, setelah melakukan sungkeman dengan orang tua dan kakak ipar.

Pada lebaran hari pertama, taman di perumahan disulap sedemikian cantiknya. Tenda berdiri megah di tengah taman, beralas karpet empuk yang digelar dibawahnya. Masing-masing keluarga di komplek datang, membawa tentengan yang sudah dikoordinasikan.

Ada yang membawa kue khas lebaran, dengan aneka toples cantik yang kerap dijumpai. Ada yang membawa panganan khas betawi, yang biasa dibuat pada saat lebaran saja. Pun ada yang membawa makanan berat, seperti lontong sayur, semur, opor ayam dan lain sebagainya.

Suasana berakrab ria dengan tertangga, terpusat di taman perumahan. Jadi, tidak ada rumah yang direpoti, tidak perlu cuci piring, gelas dan sendok untuk menjamu tamu. Peralatan yang digunakan, adalah peralatan sekali pakai langsung buang. Kecuali tempat panganan,  seperti loyang, panci, mangkok saji dan beberapa alat lain yang dibawa pulang selesai acara 

"Cuma gini" batin ini bergumam.  Bagi saya yang berasal dari kampung, sempat shock kali pertama mendapati suasana lebaran di kota. Semua sangat jauh berbeda, dibandingkan dengan suasana di kampung halaman.   

Pada lebaran hari kedua di pinggiran Ibukota, suasana lebaran menguap begitu saja. Orang sudah kembali kebiasaan normal, sudah berjalan jalan ke Mall, lokasi wisata sudah padat seperti hari biasa. Yang mengingatkan bahwa hari masih lebaran, adalah masih libur dan lalu lintas ibukota yang sangat lengang. 

acara kumpul bareng keluarga-dokpri
acara kumpul bareng keluarga-dokpri
-00o00-

Beda dengan suasana di kampung halaman saya, kesyahduan lebaran merata di dua hari raya. Warga di pelosok desa di Jawa Timur, membagi dua hari di awal bulan syawal dengan dua kegiatan berbeda.

Usai sholat idul fitri di tanah lapang, dilanjutkan sungkeman dengan orang tua kandung. Moment sungkeman ini, biasanya menguras rasa haru yang sangat mendalam. Saya yang sudah seperempat abad merantau, tetap saja disergap keharuan saat sungkem di pangkuan perempuan sepuh ini. Seolah masuk dalam suasana magis, sesenggukan itu muncul begitu saja dengan tiba-tiba.

Masih pada lebaran hari pertama, selanjutnya megunjungi kerabat dari keluarga inti. Pergi ke rumah Pakde Bude dari garis alm. ayah, yang tinggal di desa bersebelahan. Ada satu Pakde yang sudah sangat sepuh, selalu menjadi jujugan kami para keponakan. Si Pakde yang meneruskan tinggal di rumah kakek (ayahnya ayah saya), satu satunya sesepuh alhamdulillah masih sehat. Sementara tiga saudara lainnya -- termasuk ayah saya--, sudah meninggal lebih dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun