Agung Han
Agung Han Wiraswasta

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

3 Mitos Terkait Puasa ini Tidak Terbukti!

2 Juni 2018   11:57 Diperbarui: 2 Juni 2018   13:55 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Mitos Terkait Puasa ini Tidak Terbukti!
tiga mitos terkait puasa -dokpri

Menangis Membatalkan Puasa

"Puasamu batal lho kalau nangis," mungkin sewaktu kecil anda pernah dijejali kalimat seperti itu. Alhasil cukup manjur juga, saya cukup dibuat berusaha menghindari konflik dengan teman sepermainan. Alasannya simple, agar tidak sampai menangis gara-gara berantem atau berebut mainan.

anak sedangmenangis -dokumentasi pribadi
anak sedangmenangis -dokumentasi pribadi
Padahal apalah hubungan puasa dengan menangis, orang yang khusyu berdoa atau sedang terharu sangat bisa menangis tersedu-sedu. Maka bisa dipastikan, bahwa menangis pembatal puasa adalah mitos. Setelah dewasa dan saya renungkan, orang tua menghimbau anak-anak tidak menangis, sebagai cara agar anak-anak tidak berantem.

Tidak boleh Olah Raga Saat Puasa

Sebelum membantah mitos ini, saya sepakat bahwa olahraga bisa menjadi musabab batalnya puasa. Ketika kita berolah raga berat di siang bolong, yang menguras energi dan menyebabkan dehidrasi. Semua aktivitas fisik yang berlebih dan membakar banyak kalori, sebaiknya dihindari dilakukan di siang hari. tubuh yang kekurangan cairan, akan mencari penawarnya yaitu dengan memasukkan asupan.

Puasa tahun ini saya masih dalam rangka diet, saya tetap melakukan olah raga tapi dengan kondisi yang menyesuaikan. Pada pagi hari setelah subuh, saya memilih senam ringan dengan durasi waktu pendek. Saya tidak terlalu memforsir tenaga, yang penting badan terasa segar.

foto dari panitia event safari run
foto dari panitia event safari run
Olah Raga di sore hari saya lakukan, bisanya sekitar setengah jam sebelum waktu berbuka tiba. Saya berani sit up, push up dan gerakan membentuk otot perut. Olah raga dilakukan sekitar limabelas menit, benar benar menguras energi. Tapi beberapa artikel saya baca, justru olah raga saat perut kosong, akan membakar lebih banyak kalori.

Pada saat kondisi badan lelah dan lapar, detik detik menuju berbuka puasa segera tiba. Tapi ingat, meskipun lelah dan lapar jangan sampai kalap, semua menu dimasukkan lambung sebagai ajang balas dendam.

-000-

Saya yakin,  masih banyak mitos seputar puasa berseliweran. Kompasianer bisa menambahkan,  sekaligus bisa menambah referensi bagi Kompasianer lainnya. Selama tujuannya bagus -- seperti menangis membatalkan puasa-  saya pikir syah syah saja. Seperti kasus menangis penyebab puasa batal,  bisa sekalian melatih anak anak tidak membuat onar, agar tidak diomelin teman yang lain -- eh marah bikin puasa batal gak ya,  hehehe. 

Selamat berpuasa,  mohon maaf lahir dan batin. 

Agung Han

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun