Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.
Hati-hati Takjil yang Murah dengan Tampilan Menggoda
Sobat Kompasiana yang semangat di bulan Puasa
Hari pertama di bulan Ramadhan ini, mungkin sesuatu hal yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Mungkin pagi ini, kita sudah menikmati secangkir kopi ditemani makanan ringan yang menggoda selera. Namun, hari ini kita musti bersabar untuk 29 hari kedepan menahan diri dari rasa lapar dan dahaga sampai menjelang adzan maghrib.
Semoga puasa kita dinilai ibadah dan tentu bisa mengaplikasikan makna menahan diri bukan hanya pada rasa lapar dan dahaga saja, namun menahan diri dari perbuatan maksiat, menggunjing,
Sebagai persiapan berbuka, berbagai makanan atau minuman tentu sudah persiapan termasuk makanan pembuka atau takjil. Istilah Takjil bermula dari bahasa arab ta'jil yang artinya menyegerakan.
Jadi ta'jil bisa bermakna menyegerakan berbuka dengan memakan sesuatu sebagai pembatal puasa. Seiring berkembangnya zaman, ta'jil berubah menjadi takjil dan bermakna makanan atau minuman yang menarik sebagai pembuka seperti kolak, sop buah, dan banyak lagi variasinya.
Beberapa kandungan yang perlu diketahui berbahaya baik dari tekstur warna maupun rasa
1. Mengandung gula bibit
Seringkali ada penjual yang menggunakan gula bibit seperti pemanis buatan atau aspartam sebagai tambahan gula agar mengurangi budget produksi makanannya, sehingga bisa dijual murah dibanding lainnya. Untuk itu, kita mesti hati-hati sebagai konsumen agar tidak mudah tergiur dengan harga murah. Kandungan kolak yang kita konsumsi semestinya mengandung gula yang alami atau asli, tanpa tambahan lainnya yang bisa berbahaya bagi tubuh.