Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Perjalanan Silaturahmi Tanpa Putus, Aman dan Nyaman

15 Juni 2018   23:49 Diperbarui: 15 Juni 2018   23:53 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Takbir berkumandang mengagungkan asma Allah, bersahutan kian kemari. Mulai dari Masjid hingga mushola, tanda Ramadhan telah usai. Sedih ditinggal Ramadhan dengan penantian selama setahun penuh sebelunya, namun disisi lain datangnya Idul Fitri harus disambut dengan hati gembira.

Bersilaturahmi dengan saudara dan tetangga yang diawali dengan "sungkem" terlebih dahulu dengan kedua orang tua demi memohon maaf dan ampunan atas segala dosa yang telah kita perbuat merupakan bentuk kegiatan utama dan pertama dalam rangkaian kegiatan Idul Fitri.

Bersilaturahmi dan saling memaafkan guna melebur dosa diantara kita adalah inti dari bentuk Idul Fitri.

Rangkaian acara kegiatan kita selalu seperti itu, terus kemudian dilanjut bersilaturahmi mengunjungi saudara dan relasi. Perjalanan silaturahmi menjadi catatan, karena perjalanan aman dan nyaman tanpa gangguan berarti adalah kunci dari kelancaran dari sebuah perjalanan.

Tidak hanya perjalanan mudik saja yang harus aman dan nyaman, perjalanan silaturahmi pun harus aman dan nyaman sepanjang perjalanan. Sehingga ada beberapa bentuk persiapan yang harus dipenuhi. Persiapan diri atas segala aspek jalanan yang harus ditaati juga persiapan apparat sebagai penunjang kelancaran perjalanan.

Senada dengan hal tersebut ada pengalaman yang sengaja ingin saya bagi demi kenyamanan dan kelancaraan saat bersilaturahmi, terlebih bagi mereka para pengguna jalan yang akan melewati jalan tol.

Dua hari sebelum lebaran lalu ada pekerjaan yang harus saya selesaikan, karena ada salah satu dari relasi kerja yang kebetulan lagi kebanjiran pesanan dari customer-customernya, meminta untuk tambahan kiriman barang. Setidaknya sebelas lembar matras berukuran 160x200 dan sebagian berukuran lebih kecil 150x200 harus segera terkirim ke Madura. Relasi dari Tanung Bumi biasa kita mengirim pesanan barang kita di Madura.

Jarak yang cukup jauh, sekitar delapan puluh kilometer lebih yang harus ditempuh. Jika dihari biasa selain bulan suci ramadhan mungkin sedikit tidak menjadi masalah, karena terkesan beban lebih ringan. Tapi karena sudah menjadi bagian dari konsen pekerjaan, sekalipun bulan suci ramadhan harus tetap semangat.

Antrian jalan tol yang biasanya lenggang dan tanpa macet, kini harus rela sedikit menunggu antrian yang sedikit mengular. Persiapan yang kurang atau memang dari segi teknis yang kurang memadai. Terkadang mesin E-Toll sedikit lama dalam membaca kartu para beberapa pengguna jalan, menambah lama antrian yang seharus nya tidak perlu terjadi.

Kadang sesuatu yang sifatnya berteknologi dan otomatis harus lebih bisa membantu, tapi jika ada sedikit terjadi eror atau kesalahan dalam system, atau mesin pembaca yang sedikit lama, akan berakibat menambah beban kemacetan.

Sebelum pemberlakuan E-Toll saya rasa tidak pernah terjadi kemacetan yang lebih panjang seperti hal nya sekarang. sepertinya ada beberapa yang harus dibenahi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun